mengasah pribadi yang unggul dengan tata krama santun dan malu

AssalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Selamat datang di Channel Kami, DAKWAH CHANNEL ( MENCERAHKAN & MENGINSPIRASI )Telp/WA. 081347099496VIDEO ini beri 17Juli, 2021 muhammad abdul ghofur PAI SMP. Melalui modul PAI Kelas 9 BAB 3 kita akan Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu. Silakan simak materi pembelajaran dan soal-soal asesmen yang sudah disediakan. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah saw. memiliki akhlak yang agung. Sebagai umat Islam kita harus meneladani akhlak beliau. SoalAyo Berkatih Bab 9 PAI Kelas 9 Hal 196 Semester 2. Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu. A. Pilihan Ganda. 1. Hadis Rasulullah menyatakan bahwa orang yang tidak menyayangi orang yang lebih kecil dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar Materiini berkaitan dengan topik mengasah pribadi yang unggul dengan tatakarama ,santun dan malu. seseorang disebut tatakrama apabila berkata apa adanya dan sesuai akan melahirkan ketenangan. santun yaitu berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. sedangkan malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek KELASSAHABAT : MENGASAH PRIBADI YANG UNGGUL DENGAN TATA KRAMA, SANTUN & MALU Materi Kelas IX Semester Genap Bersama : Heny Mufidah, S.Pd.I (Guru Sie Sucht Ihn Freiburg Im Breisgau. Uploaded byMuhammad Rafi Adyatma Rizqi 100% found this document useful 2 votes2K views9 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 2 votes2K views9 pagesMengasah Pribadi Yang Unggul Dengan Tata KramaUploaded byMuhammad Rafi Adyatma Rizqi Full descriptionJump to Page You are on page 1of 9Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 1. Jujur Jujur adalah berkata apa adanya sesuai dengan kenyataan. Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena kejujuran itulah kehidupan kita akan bahagia dan tenteram. Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Dalam islam, berkata jujur adalah sebuah kewajiban, sebagaimana firman Allah yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkan perkataan yang benar.” al-Ahzab/3370 2. Santun Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Dalam islam, sopan santun dalam berperilaku sangatlah dianjurkan. Sebagaimana dalam sebuah riwayat hadits “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” Ibnu Majah 3. Malu Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil demikian, untuk menumbuhkan rasamalu perlu usaha, niat, ilmu serta malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Malu menjadi sifat yang digemari oleh Allah dan bahkan merupakan cabang keimanan. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Malu termasuk cabangnya iman.” Muslim Back to top button Pernahkah kamu melihat orang yang berperilaku seenaknya sendiri dan tidak mau menghargai orang lain sama sekali. Orang semacam ini tidak dapat menempatkan diri dalam pergaulan sehari-hari. Sebagai contoh, anak muda harus bertata krama dengan menjaga ucapan yang santun kepada orang yang lebih tua. Hal semacam inilah yang selalu dicontohkan oleh Rasulullah saw. kepada kita. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah saw. memiliki akhlak yang umat Islam, kita harus meneladani akhlak beliau. Oleh karena itu sudah seharusnya kita menghiasi diri dengan akhlak mulia. Akhlak mulia merupakan cerminan kesempurnaan iman seseorang. Makin sempurna iman seseorang akhlaknya akan makin baik pula. Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berperilaku burukdalam kehidupannya. Mereka melakukan dosa dan maksiat tanpa rasa apakah mereka akan hidup bahagia? Jawabannya tentu tidak, justru sebaliknya pikiran mereka merasa resah, hatinya gelisah, hidupnya sengsara baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bahkan, mereka tidak disukai oleh keluarga, teman, dan masyarakat. Kebahagiaan dan ketenteraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia kepada siapa pun. Dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi unggul. Bangsa kita sangat membutuhkan peran orang-orang yang memiliki pribadi unggul untuk membangun peradaban modern yang IslamiA. TATA KRAMA Tata krama merupakan norma-norma pergaulan yang berkaitan dengan kebiasaan dalam bertindak maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat. Norma-norma dalam pergaulan ini menjadi penting untuk dipahami agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis di dalam lingkungan pergaulan. Melalui tata krama, dimaksudkan agar seluruh lapisan anggota masyarakat akan merasa nyaman. Dengan tata krama, orang yang lebih muda dapat menghargai yang lebih tua, demikian sebaliknya orang yang lebih tua dapat menyayangi yang lebih muda. Rasa menghormati, menghargai, dan menyayangi tersebut kemudian tercermin dalam perilaku, penampilan, dan perkataan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, sering disebut kata etika. Etika memiliki makna yang sama dengan tata krama. Etika artinya norma-norma, nilai-nilai moral, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasan manusia dalam pergaulan antarsesama. Pergaulan hidup di masyarakat harus berdasarkan etika dan tata krama yang berlaku. Etika dan tata krama pergaulan ini harus dipegang teguh supaya kepentingan setiap anggota masyarakat tidak terganggu. Terganggunya kepentingan masyarakat ini akan memicu konflik bahkan perpecahan. Tata krama atau etika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada berbagai tempat dan situasi, seperti dalam bergaul di sekolah, di rumah, di masyarakat, bahkan di media sosial. Secara lebih rinci, tata krama meliputi tata krama dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan, dalam bersikap, dan dalam Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan 1 Berbahasa yang baik dan sopan, memilih kata-kata dan kalimat yang tepat, dan menghindari kata-kata yang kotor dan menyinggung perasaan lawan bicara. 2 Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang dituakan, hendaknya menjaga pandangan mata dengan cara agak sedikit ditundukan. Demikian pula merendahkan volume suara dari lisan kita. 3 Di beberapa daerah, berlaku ketentuan tidak boleh memposisikan diri lebih tinggi dari lawan bicara. 4 Memperhatikan dan mengarahkan pandangan kepada lawan bicara dengan sopan. 5 Tidak mendominasi pembicaraan, menjadi pendengar yang baik dengan memberi kesempatan kepada lawan bicara untuk bicara. 6 Tidak memotong pembicaraan lawan bicara. 7 Tidak berbicara sambil berkacak pinggang atau menunjuk-nunjuk ke arah lawan bicara. 8 Ketika dalam posisi bertiga, tidak berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh salah satu orang dari mereka. Tidak boleh berbisik-bisik berdua tanpa memperdulikan teman yang lain. 9 Menghindari bergurau yang berlebihan dan tertawa terbahak-bahak. 10 Ketika memulai berbicara dengan alat komunikasi, ucapkan salam, mengenalkan diri, dan memastikan bahwa lawan bicara adalah orang yang kita maksud. Pada saat pembicaraan akan berakhir, maka mengucapkan terima kasih, menutup pembicaraan, dan mengucap Tata Krama Berkomunikasi di Media Sosial Sama halnya ketika berkomunikasi di dunia nyata, berkomunikasi di dunia maya pun harus mengedepankan sopan santun dan tata krama. Khususnya jika kita berkomunikasi dengan orang lain di jejaring sosial, tata krama dalam hal apa pun harus tetap diutamakan, seperti pada memasang status atau tweet, chatting, posting foto, video, link, note; taging; follow/add; dan memilih profil picture. Tata krama di dunia maya dapat membuat aktivitas sosial di dunia maya akan menjadi lebih nyaman karena adanya rasa saling menghargai dan menghormati di antara pengguna layanan jejaring sosial. Setiap pengguna layanan media sosial, mempunyai hak dan privasinya dan layak untuk dihargai serta dihormati. Oleh karenanya, pilihlah kata-kata dan kalimat yang baik ketika menggunakan media sosial. Ketika mengunggah gambar/meme atau sejenisnya, pilihlah gambar/meme yang baik, dan tidak menyinggung perasaan orang Tata Krama dalam BersikapSecara garis besar, bahasa tubuh terdiri atas bagaimana cara duduk, cara berdiri, cara kita menggunakan kedua tangan dan kaki, serta apa yang kita lakukan ketika berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini merupakan beberapa contoh bahasa tubuh yang perlu diperhatikan ketika berbicara atau berinteraksi dengan orang lain. 1 Jangan silangkan kaki dan tangan. 2 Lakukan kontak mata dalam tempo yang singkat, jangan menatapnya berlama-lama. 3 Buatlah jarak antara kedua kaki agar menunjukkan bahwa kita dalam keadaan nyaman dan percaya diri. 4 Posisikan bahu dalam keadaan santai. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kita tidak dalam kondisi tegang. 5 Mengangguk kecil ketika lawan bicara sedang berbicara. Hal ini menandakan bahwa kita memang sedang mendengarkan dan memperhatikan. 6 Tampakkan muka berseri, tersenyum, atau tertawa pada situasi dan kondisi yang Tata Krama dalam BerpakaianFungsi berpakaian adalah untuk menutupi aurat dan untuk memperindah jasmani manusia. Sebagaimana firman Allah dalam Al-A’raf/726Artinya“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaianuntuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat”. al-A’raf/726 Aurat merupakan bagian tubuh yang harus tertutup sehingga terjaga dari pandangan orang lain. Aurat laki-laki dewasa adalah antara pusat dan lutut, aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Tata krama berpakaian dalam ajaran Islam adalah juga penutup aurat dan untuk berhias guna memperindah tubuh. Adapun batasan berhias dapat dimaknai sebagai cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Aturan tersebut lebih mengarah pada nilai kesopanan, akhlak, atau kebaikan budi Tata Krama 1 Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi, bahkan dicintai oleh orang lain. 2 Menjalin hubungan baik dengan orang lain. 3 Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap situasi. 4 Menciptakan suasana yang nyaman dalam berbagai situasi, baik itu lingkungan keluarga, pergaulan, maupun tempat dimana anda belajar atau bekerja. 5 Dapat meningkatkan karir SOPAN SANTUN Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt. mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut. Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup seharihari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik. Pergaulan sesama pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya, menyapa teman dengan ucapan “assalamualaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada mereka, mematuhi tata tertib sekolah, menghormati Bapak/Ibu guru dan staf tata usaha, bertutur kata lemah lembut kepada siapa saja serta menjaga perasaan warga sekolah dengan tidak menyakiti hatinya. Jika perilaku tersebut kamu lakukan, sungguh akan tercipta kehidupan sekolah yang aman, damai, dan membahagiakan. Suasana belajar akan sangat menyenangkan dan pada akhirnya prestasi kamu akan meningkat Seorang anak wajib menghormati dan menyayangi kedua orang tua. Bentuk hormat dan sayang kita kepada orang tua, di antaranya dengan bertutur kata santun kepada keduanya. Semua nasihat orang tua harus ditaati sepenuh hati karena mereka telah merawat dan mendidik kita sejak kecil. Terlebih seorang ibu, sungguh jasanya tak ternilai. Mulai dari mengandung, melahirkan, merawat, dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Demikian pula seorang ayah, bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidup keluarga. Ingatlah, bahwa kerelaan atau rida Allah Swt. adalah rida orang tua. Oleh karena itu, sikap santun harus kita tunjukkan untuk menghormati keduanyaSikap sopan dan santun juga harus ditunjukkan dalam pergaulan di masyarakat. Sebagai makhluk sosial, kita selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, orang lain harus diperlakukan dengan baik. Orang lain yang dimaksud di sini adalah sahabat, teman, dan tetangga. Khusus terhadap tetangga, Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita untuk memuliakan mereka. Ketika keluarga kita sedang kesusahan, tetanggalah yang akan membantu kita. Kita hormati serta laksanakan hak dan kewajiban tetangga. Jangan kita sakiti mereka dengan tingkah laku buruk dan perkataan Allah Swt. al-Baqarah/2 “Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling mengingkari, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi pembangkang.” al-Baqarah/283 Melalui ayat tersebut, Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/Ibu Guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka akan membuat harga diri kita meningkat. Kita akan dihargai dan dihormati ketika kita juga menghormati orang lain. Sejatinya, kalau kita bersikap baik kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan baik itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya, ketika kita bersikap buruk kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu akan kembali kepada diri yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya,a Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah diterima oleh orang Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak sehingga akan menambah Dicintai Allah Swt. dan Rasul-Nya. Allah Swt. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah saw. juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar RASA MALU Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu, perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadis berikut ini. Hadis tersebut menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk mencuri jika ia beriman, malu berdusta jika ia beriman. Seorang wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang dan mulai luntur, pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis. Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat. Malu juga merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan kebaikan. Malu berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah Swt. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah Swt. itu Maha kuasa atas segala sesuatu. Allah Swt. Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah Swt. Semua aktivitas badan, pikiran, dan hati kita semua diketahui oleh Allah beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya sebagai Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berprilaku buruk dalam kehidupannya. Mereka melakukan dosa dan maksiat tanpa rasa malu. Lalu, apakah mereka akan hidup bahagia ? Jawabannya tentu tidak, sebaliknya mereka akan merasa resah. Kebahagiaan dan ketentraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi yang unggul. kita harus berprilaku mulia di berbagai lingkungan. Lingkungan Tolong Menolong Jujur Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. kejujuran sangat diperlukan dalam kehidupan. jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Idealnya, sikap jujur harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, sebab pada usia dini seorang anak akan sangat mudah dididik dan karena itu kita harus bersikap jujur mulai sekarang, perhatikanlah QS. Ali Imran/377 berikut ini Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang ingkar janji akan terkena pedihnya azab dar Allah. Swt Kisah Teladan Mengenai Jujur Khalifah Umar Dan Gadis Jujur Source Khalifah Umar bin Khattab sering melakukan ronda malam sendirian. Sepanjang malam ia memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Ketika melewati sebuah gubuk, Khalifah Umar merasa curiga melihat lampu yang masih menyala. Di dalamnya terdengar suara orang berbisik-bisik. Khalifah Umar menghentikan langkahnya. Ia penasaran ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Dari balik bilik Kalifah umar mengintipnya. Tampaklah seorang ibu dan anak perempuannya sedang sibuk mewadahi susu. "Bu, kita hanya mendapat beberapa kaleng hari ini," kata anak perempuan itu. "Mungkin karena musim kemarau, air susu kambing kita jadi sedikit." "Benar anakku," kata ibunya. "Tapi jika padang rumput mulai menghijau lagi pasti kambing-kambing kita akan gemuk. Kita bisa memerah susu sangat banyak," harap anaknya. "Hmmm....., sejak ayahmu meninggal penghasilan kita sangat menurun. Bahkan dari hari ke hari rasanya semakin berat saja. Aku khawatir kita akan kelaparan," kata ibunya. Anak perempuan itu terdiam. Tangannya sibuk membereskan kaleng-kaleng yang sudah terisi susu. "Nak," bisik ibunya seraya mendekat. "Kita campur saja susu itu dengan air. Supaya penghasilan kita cepat bertambah." Anak perempuan itu tercengang. Ditatapnya wajah ibu yang keriput. Ah, wajah itu begitu lelah dan letih menghadapi tekanan hidup yang amat berat. Ada rasa sayang yang begitu besar di hatinya. Namun, ia segera menolak keinginan ibunya. "Tidak, bu!" katanya cepat. "Khalifah melarang keras semua penjual susu mencampur susu dengan air." Ia teringat sanksi yang akan dijatuhkan kepada siapa saja yang berbuat curang kepada pembeli. "Ah! Kenapa kau dengarkan Khalifah itu? Setiap hari kita selalu miskin dan tidak akan berubah kalau tidak melakukan sesuatu," gerutu ibunya kesal. "Ibu, hanya karena kita ingin mendapat keuntungan yang besar, lalu kita berlaku curang pada pembeli?" "Tapi, tidak akan ada yang tahu kita mencampur susu dengan air! Tengah malam begini tak ada yang berani keluar. Khalifah Umar pun tidak akan tahu perbuatan kita," kata ibunya tetap memaksa. "Ayolah, Nak, mumpung tengah malam. Tak ada yang melihat kita!" "Bu, meskipun tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahui kita mencampur susu dengan air, tapi Allah tetap melihat. Allah pasti mengetahui segala perbuatan kita serapi apa pun kita menyembunyikannya, "tegas anak itu. Ibunya hanya menarik nafas panjang. Sungguh kecewa hatinya mendengar anaknya tak mau menuruti suruhannya. Namun, jauh di lubuk hatinya ia begitu kagum akan kejujuran anaknya. "Aku tidak mau melakukan ketidak jujuran pada waktu ramai maupun sunyi. Aku yakin Allah tetap selalu mengawasi apa yang kita lakukan setiap saat,"kata anak itu. Tanpa berkata apa-apa, ibunya pergi ke kamar. Sedangkan anak perempuannya menyelesaikan pekerjaannya hingga beres. Di luar bilik, Khalifah Umar tersenyum kagum akan kejujuran anak perempuan itu. " Sudah sepantasnya ia mendapatkan hadiah!" gumam khalifah Umar. Khalifah Umar beranjak meniggalkan gubuk ia cepat-cepat pulang ke rumahnya. Keesokan paginya, khalifah Umar memanggil putranya, Ashim bin Umar. Di ceritakannya tentang gadis jujur penjual susu itu. " Anakku, menikahlah dengan gadis itu. Ayah menyukai kejujurannya, " kata khalifah Umar. " Di zaman sekarang, jarang sekali kita jumpai gadis jujur seperti dia. Ia bukan takut pada manusia. Tapi takut pada Allah yang Maha Melihat." Ashim bin Umar menyetujuinya. Beberapa hari kemudian Ashim melamar gadis itu. Betapa terkejut ibu dan anak perempuan itu dengan kedatangan putra khalifah. Mereka mengkhawatirkan akan di tangkap karena suatu kesalahan. " Tuan, saya dan anak saya tidak pernah melakukan kecurangan dalam menjual susu. Tuan jangan tangkap kami....," sahut ibu tua ketakutan. Putra khalifah hanya tersenyum. Lalu mengutarakan maksud kedatangannya hendak menyunting anak gadisnya. "Bagaimana mungkin? Tuan adalah seorang putra khalifah , tidak selayaknya menikahi gadis miskin seperti anakku?" tanya seorang ibu dengan perasaan ragu. " Khalifah adalah orang yang tidak membedakan manusia. Sebab, hanya ketawakalanlah yang meninggikan derajad seseorang disisi Allah," kata Ashim sambil tersenyum. " Ya. Aku lihat anakmu sangat jujur," kata Khalifah Umar. Anak gadis itu saling berpandangan dengan ibunya. Bagaimana khalifah tahu? Bukankah selama ini ia belum pernah mengenal mereka. " Setiap malam aku suka berkeliling memeriksa rakyatku. Malam itu aku mendengar pembicaraan kalian...," jelas khalifah Umar. Ibu itu bahagia sekali. Khalifah Umar ternyata sangat bijaksana. Menilai seseorang bukan dari kekayaan tapi dari kejujurannya. Sesudah Ashim menikah dengan gadis itu, kehidupan mereka sangat bahagia. Keduanya membahagiakan orangtuanya dengan penuh kasih sayang. Beberapa tahun kemudian mereka dikaruniai anak dan cucu yang kelak akan menjadi orang besar dan memimpin bangsa arab. Santun Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah lembut , tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal yaitu santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt menyukai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut. Hadits ibnumajah 4178 حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْفَضْلِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا أَبُو جَمْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْأَشَجِّ الْعَصَرِيِّ إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمَ وَالْحَيَاءَ Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yg dicintai oleh Allah; sifat santun & malu. [HR. ibnumajah No. 4178]. Source Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Sebaliknya, jika berprilaku tidak sopan, maka orang lain tidak akan menghargai dang menghormati kita. Pergaulan sesama pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya menyapa teman dengan ucapan “ assalamu’alaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas, dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada Swt. Memerintahkan aar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaiman firman Allah Swt. QS. Al-Baqarah/283 وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ Artinya Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil yaitu Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. Melalui ayat tersebut memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yanng baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/Ibu guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik. Melalui video kita jugadapat mengetahu mengenai apa itu santun berikut adalah video “Sejauh Mana Kamu Tahu Tentang Sopan Santun ? “ Banyak manfaat yang bisa dperoleh dari sikap sopan santun, di antaranya a. Mudah diterima oleh lain. Sikap santun akan menjadikan orang disenangi orang lain. b. Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. c. Dicintai allah Swt. Dan Rasul-Nya. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap sopan santun. Malu Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merrupakan sifat bawaan dan nuga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, latihan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadits berikut Dari Abu Hurairah dan Nabi saw. Beliau bersabda “Iman adalah pokonya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman. “ Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, maka seseorang akan hidup dalam kebaikan. Sebaliknya, apabila seseorang tidak lagi memiliki rasa malu maka ia kan hidup dalam keburukan. Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya a. Mencegah dari perbuatan tercela,b. Mendorong berbuat kebaikan. c. Mengantarkan seseorang meuju jalan yang diridai Allah Swt.

mengasah pribadi yang unggul dengan tata krama santun dan malu