merbabu via suwanting dari jakarta
JakartaPaintyball sendiri terletak di Buperta Ragunan, Jakarta Selatan. Tepatnya di Jl. Harsono seberang Gedung Departemen Pertanian. Tentunya untuk warga Jakarta atau sektitarnya tidak akan menemukan kesulitan untuk menemukannya. Info Pendakian Gunung Merbabu via Suwanting, Pemula Wajib Tahu! 26 April 2022 Read to Get 5 Point Extreme
Rutemenuju basecamp dari Jakarta, Anda bisa mencari bus arah terminal Tidar Magelang. Tips Aman Melakukan Pendakian Gunung Merbabu Jalur Suwanting. kini saatnya pendaki memulai langkah awalnya dari Basecamp menuju 3371 Meter Dari Permukaan Laut. Gunung Sumbing Via Butuh Kaliangkrik memiliki 4 Pos sebagai shelter peristirahatan.
KepalaTata Usaha BTNGM Johan Setyawan mengatakan, pihaknya sebelumnya telah membuka jalur pendakian via Suwanting, Wekas di Kabupaten Magelang, dan Tekelan di Kabupaten Semarang. “Dan hari ini pembukaan jalur pendakian via Selo,” kata Johan Setyawan, Sabtu (5/3/2022).
Gunungini mempunyai cukup banyak jalur pendakian, Jalur Kopeng Thekelan di Salatiga, Jalur Wekas di Kaponan, Jalur Kopeng Cunthel di Bumi perkemahan Umbul Songo, Jalur Suwanting di Dusun Suwanting Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang dan Jalur pendakian Merbabu Via Selo yang saat ini menjadi jalur yang relatif lebih ramai dari jalur yang
Penutupandilakukan karena adanya titik api di wilayah jalur pendakian Suwanting, Magelang. 5 Potret Suvenir di Nikahan Via Vallen. banten | 20:35 WIB. Wenny Ariani Pamer Bukti Menang dari Rezky Aditya, Polemik Status Anak hari ini ada 19.411 kasus aktif COVID-19 di Jakarta, atau ada penambahan 687 kasus dari hari kemarin. July, 22 2022
Sie Sucht Ihn Freiburg Im Breisgau. Bagi kalian penggiat naik gunung pasti tidak asing lagi dengan gunung yang terletak diantara Kabupaten Magelang, Salatiga dan Boyolali, Jawa Tengah. Gunung ini akan selalu menjadi salah satu gunung terfavorit bagi para pendaki karena selain bisa membuat kesan tersendiri bagi para pendakinya gunung ini pun memiliki pemandangan yang sangat indah di sepanjang jalur perjalanannya sehingga dijuluki sebagai gunung terindah di Jawa Tengah. Untuk mendaki ke gunung Merbabu kalian memiliki 5 jalur yang bisa digunakan sbb 1. Jalur Selo Boyolali 2. Jalur Wekas Magelang 3. Jalur Cunthel Magelang 4. Jalur Thekelan Magelang 5. Jalur Suwanting Magelang Gunung Merbabu sendiri memiliki ketinggian mdpl dan kenteng songo serta triagulasi sebagai puncak tertingginya. Nah, pembahasan perjalanan kali ini yaitu jalur pendakian via suwanting yang terletak di Dusun Suwanting, Desa Bayuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Menurut penduduk setempat jalur ini pernah di buka pada tahun 1990 dan 1998, namun jalur ini kembali di tutup pada tahun 1998 dan pada tahun 2015 jalur ini kembali di buka untuk pendakian. Bisa dikatakan jalur ini pun terbilang sulit untuk didaki. Berikut perkiraan waktu pendakian via jalur suwanting Basecamp – Pos 1 1 jam melewati Hutan Pinus Lembah Lempong Pos 1 – Pos 2 2 jam melewati Lembah Gosong, Cemoro, Ngrijan dan Lembah Mitoh Pos 2 – Pos 3 “Area Camp” 5 jam melewati Lembah Singo, Lembah Manding dan Hutan Manding Pos 3 – Puncak Kenteng Songo Jam melewati Sabana 1, 2, 3 dan Puncak Suwanting Nah, untuk waktu diatas tidak menentu karena tergantung kondisi dan kekuatan dari masing masing pendaki ya gaes. Oh iya, buat kalian yang mau mencoba pendakian via jalur ini, jangan khawatir karena di pos 2 dan jalur 10 menit sebelum pos 3 terdapat sumber air, so bawa air secukupnya yang bisa meringankan logistik di tas kalian. Hits 1928
Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di Jawa Tengah. Secara administratif gunung Merbabu mencakup beberapa kabupaten yaitu Magelang, Boyolali dan Semarang. Gunung Merbabu sangat terkenal akan keindahannya, seperti gunung-gunung lain, Merbabu punya ciri khas sendiri yang membuat orang kepincut untuk mengunjunginya. Salah satu yang paling khas dari Gunung Merbabu adalah sabana rumput yang hijau nan luas membentang, sangat memanjakan mata siapa saja yang sejak lama wisata pendakian gunung Merbabu mati suri alias ditutup untuk umum. Mungkin sejak pemberlakuan PPKM di Indonesia, dan baru-baru ini kembali dibuka berdasarkan ketentuan pemerintah yang sudah memperbolehkan tempat-tempat publik untuk dibuka, termasuk tempat wisata. Para pendakipun menyambut antusias pembukaan Gunung Merbabu, mengingat Merbabu merupakan salah satu gunung favorit di Jawa sehingga hampir setiap hari kuota pendakian selalu full di booking oleh para pendaki. Memang sih kuotanya masih dibatasi, kalau tidak salah hanya 25% dari kapasitas pendakian per pintu masuknya. Rute Menuju Gunung Merbabu dari Jakarta dan Sekitarnya Sebagai orang yang senang ke gunung sayapun cukup girang mendengar kabar gunung Merbabu sudah dibuka. Kebetulan gunung ini incaran saya, salah satu gunung yang pengen...pengen...pengen...banget saya daki dari dulu namun belum ada kesempatan. Baca Juga Info Pendakian Gunung Andong via Sawit Terupdate Dream come true, pendakian Merbabu pertama sayapun terlaksana awal bulan kemarin, 11-12 November tepat di hari Kamis. Kenapa tidak weekend? penuh coy! Karena pembatasan kuota tadi jadi susah banget dapat kuotanya, apalagi jalur yang saya pilih merupakan jalur favorit, yaitu jalur Suwanting. Kenapa memilih jalur Suwanting? padahal konon jalur ini paling sulit dibanding 4 jalur lainnya. Alasannya tidak lain karena jalur Suwanting satu-satunya jalur ke puncak Merbabu yang melewati sabana yang sohor itu. Sebenarnya ada satu jalur lain yang melewati sabana juga yaitu jalur Selo, namun sampai saat ini jalur tersebut belum dibuka kembali untuk pendakian. Dengan berbekal simaksi yang sudah dibooking online, saya beserta beberapa kawan berangkat menuju Basecamp BC Suwanting di Magelang, Jawa Tengah. Oh ya, untuk booking online simaksinya bisa langsung ke webnya ya, yaitu di lalu ikuti pentujuk pendaftaran yang ada disana. Ketentuannya harus booking minimal 3 orang/grup ya, dan pastikan booking jauh-jauh hari biar kebagian. Meskipun pendaftaran atau booking simaksi harus online, namun pembayarannya ternyata tidak. Banyak yang mungkin akan kebingungan karena biasanya kalau booking online maka pembayaraanyapun akan online alias di transfer. Ternyata pada sistem booking Merbabu pembayaran tetap offline atau bayar di tempat basecamp. Jadi booking online hanya untuk mengamankan kuota saja ya guys. Ada banyak cara untuk menuju BC Suwanting, jika dari arah barat Jakarta atau Bandung bisa menuju kota Magelang terlebih dahulu menggunakan bus, itupun yang saya lakukan kemarin. Dari Magelang baru deh nyambung dengan angkutan umum lainnya, bisa cari bus kecil yang ke arah kopeng atau lebih simple lagi bisa pakai taksi atau ojek online. Atau biar lebih simple lagi nih, carter aja mobil milik pak Nur yang kemarin anter-jemput kami dari Magelang ke BC Suwanting. Orangnya baik dan harganya juga bersaing. Pak Nur Magelang 0821-3832-4224 Opsi lain menuju BC Suwanting dari Jakarta adalah dengan kereta. Namun sayangnya tidak ada kereta yang langsung menuju Magelang kota terdekat ke BC Suwanting, jadi mungkin teman-teman yang ingin menggunakan kereta harus menuju Yogyakarta atau Semarang terlebih dahulu, lalu nyambung lagi bus ke Magelang dan kemudian ke BC Suwanting. Agak ribet sih ya menurut saya, makanya saya gak pakai jalur ini meskipun sejujurnya lebih nyaman pakai kereta. Pendakian Gunung Merbabu Melalui Pintu Masuk Suwanting Kamis 11 November 2021, pagi-pagi sekali sekitar pukul 4 pagi, bus yang kami tumpangi dari Bogor sudah tiba di kota Magelang. Ternyata bus yang masih akan lanjut sampai Yogyakarta ini tidak mampir di terminal Magelang. Jadinya kami agak kebingungan harus turun dimana, pas nanya kernet dan bilang mau ke BC Suwanting katanya turun disini saja. Loh?!. Kami 'diturunkan' di pusat kota Magelang tepatnya di dekat Mall Artos. Untungnya kami bisa langsung menghubungi pak Nur, bapak driver yang sudah janjian untuk menjemput. Kami beritahu posisi kami pagi itu, dan ternyata beliau sudah standby lho, padahal itu masih subuh. Gak lama Pak Nur datang, cus lah kami lanjut perjalanan menuju BC Suwanting. Gerimis menemani perjalanan kami pagi itu. 1 jam sudah akhirnya kami tiba di BC Suwanting sekitar pukul 6 pagi. Kami menuju salah satu aula yang sebenarnya rumah warga yang dijadikan basecamp. Aula tersebut dipenuhi oleh para pendaki yang masih pulas tertidur, maklum masih jam 6 pagi dan hujan gerimis di kaki Gunung Merbabu itu membuat cuaca semakin dingin-dingin syahdu. Para Pendaki di Basecamp Suwanting Mereka itu kebanyakan yang mau mendaki juga, tapi ada juga yang habis turun tapi kesorean jadinya nginep dulu. Sambil menunggu teman yang belum datang, saya dan yang lain ikut bersih-bersih dulu di basecamp, ganti pakaian dan packing ulang carrier yang hendak dibawa untuk mendaki. Sebagian pakaian bisa dititip di basecamp ya biar gak terlalu banyak bawaan, bawa yang penting-penting saja. Tidak lupa kami sempatkan sarapan dulu sebelum mulai mendaki. Teman yang ditunggu sudah datang, namun hujan tidak kunjung reda, sedangkan jam sudah menujukan pukul 0900. Padahal rencananya kami akan berangkat pagi-pagi untuk memaksimalkan waktu, tapi apa boleh buat. Sedikit risau dan karena tidak ada pilihan lain akhirnya kami memutuskan untuk memulai pendakian sekitar setengah 10 pagi. Sebelum berangkat pastinya menyelesaikan administasi dulu di loket, membayar weekday. Perjalanan dari Basecamp ke POS 1 Gunung Merbabu via Suwanting Pendakian dimulai tepat pukul 0950, mengenakan jas hujan kami keluar dari basecamp dan naik ojek. Ya, naik ojek. Untuk mempersingkat waktu memang biasa para pendaki naik ojek hingga pintu rimba. Jalurnya masih berupa jalan aspal dan cor melewati perumahan lalu perkebunan warga. Meski jalannya bagus tapi lumayan ekstrim karena menanjak dan sempit. Kalau jalan kaki mungkin butuh 10-15 menit dari basecamp ke pintu rimba, sedangkan dengan ojek kurang dari 5 menit saja sudah sampai. Lumayan mempersingkat waktu lebih dari 10 menit dengan modal 10 ribu saja. Pintu Rimba atau Gerbang Pendakian Merbabu via Suwanting Dari pintu rimba atau gerbang itulah kami mulai berjalan, start pukul 1000. Masih ditemani gerimis yang tak mau pergi, kami menuju POS 1. Perjalanan dari gerbang ke POS 1 ternyata sangat dekat lho, cukup 5 menit saja POS 1 ketinggian +- 1560 mdpl. Pos 1 Merbabu via Suwanting Pos 1 ke POS 2 Kita tidak berhenti lama di POS 1 ini karena belum terasa capek, hanya ambil nafas dan ambil gambar sebentar. Pukul 1015 kami kembali berjalan mendaki menuju POS 2. Jalur masih menyusuri perkebunan pinus di kemiringan masih 20-30 derajat, masih terasa santai lah ya. Tak terasa hampir 1 jam berjalan akhirnya sampailah dipemberhentian berikutnya, bukan POS 2 melainkan sebuah pos bayangan yang disebut Lembah Cemoro ketinggian +- 1790 mdpl. Disini kami istirahat beberapa menit karena sudah mulai ngos-ngosan. Berhenti di Lembah Cemoro, Merbabu via Suwanting Lanjut dari Lembah Cemoro kami berjalan lagi, elevasi sudah mulai naik nih sehingga pendakian sudah lumayan berat. Ternyata sebelum bertemu POS 2 masih ada beberapa pemberhentian lagi, ada Lembah Ngrijan dan Lembah Mito. Selepas melewati Lembah Mito kita akan bertemu trek asli dari jalur Merbabu via Suwanting. Kalau kata orang Merbabu via Suwanting jalur yang paling sulit, lalu bagaimana dengan Merbabu via Suwanting plus hujan? Baca Juga Silancur Highland, Destinasi Wajib Dikunjungi di Magelang Video dari akun instagram di atas persis menggambarkan trek yang kami lewati di jalur Merbabu via Suwanting, tepatnya sebelum sampai di POS 2. Full lumpur! Benar-benar harus memilih pijakan agar tidak licin atau kejeblos. Kira-kira 30 menitan harus berjibaku di trek lumpur seperti itu sebelum kembali menemukan jalur yang 'normal'. Masih dibawah guyuran hujan, akhirnya kami tiba di POS 2 sekitar pukul 1310 ketinggian +- 2186 mdpl. Total perjalanan dari POS 1 ke POS 2 kurang lebih menghabiskan waktu 3 jam. Kalau kata teman saya yang sudah sering ke Merbabu via Suwanting, waktu kami ini cukup lama, karena idealnya cukup 2 jam. Tapi wajar aja sih, karena trek berlumpur Suwanting tadi cukup menyita waktu. Tiba di POS 2, Merbabu via Suwanting Rencananya kami akan isirahat agak lama di POS 2 ini untuk ishoma. Kami langsung pasang flysheet untuk berteduh, tapi ternyata tidak begitu membantu karena hujan turun cukup deras. Alih-alih hanya istirahat, kami jadi berubah fikiran untuk langsung mendirikan tenda saja di POS 2 ini. Iya, mau camping disini, karena setelah ngobrol dan berunding, sepertinya kami tidak akan sanggup untuk lanjut ke camping area di POS 3 saat itu juga. Baju sudah basah akibat 4 jam berjalan dibawah hujan, sehingga sudah mulai kedinginan, belum lagi jarak dari POS 2 ke POS 3 yang masih panjang dengan trek yang mungkin lebih sulit dari sebelumnya. Trek lumpur tadi ternyata bikin mental terguncang, insecure euy. Hahaha. Meski sebenarnya masih cukup banyak waktu untuk lanjut karena masih pukul 2 siang. Tapi.... sudahlah, sepakat, camping disini saja. Banyak pendaki lain yang ternyata mengikuti jejak kami untuk mendirikan camp di POS 2, sehingga dari yang mulanya hanya 2 tenda milik kami jadi banyak, sampai penuh lahan camping POS 2 yang tidak terlalu luas itu. Mungkin mereka punya perasaan yang sama dengan kami yang sudah dibikin ciut duluan dengan trek lumpur suwanting. Hehe. Rencananya kami akan lanjut mendaki esok pagi dari POS 2, jadi kami pakai waktu sore sampai malam untuk istirahat dan mengumpulkan tenaga kembali. Summit ke Puncak Gunung Merbabu Pagi menjelang, alarm sudah berbunyi menandakan jam sudah menunjukan pukul 4 pagi. Kami bergegas bangun karena rencananya akan melakukan summit alias melanjutkan pendakian ke puncak. Perasaan lega ketika menengok keluar tenda melihat langit yang cukup cerah, meski belum ada sinar matahari namun kabut sangat tipis artinya sedang tidak mendung. Selamat pagi dari POS 2, Merbabu via Suwanting Semalam tidur tidak terlalu nyenyak karena sering terbangun dengan suara pendaki lain yang berisik di luar, tapi meski begitu, lumayan lah, tenaga dan semangat sudah ngumpul lagi, mental sudah membaik itu yang paling penting. Apalagi kami istirahat lebih cepat kemarin, jam 7 malam udah tidur dong. Hehe. Kejadian super langka. Meski sudah siap-siap dari pukul 4 pagi, tetap saja jam karet, pukul 0520 kami baru memulai pendakian. Yowis selow wae. Kami meninggalkan semua barang bawaan di camp POS 2, mendaki dengan hanya bermodalkan air mineral dan sedikit cemilan di tas ransel kecil. Salah satu keuntungan dari mendirikan camp di POS 2 itu adalah kami tidak perlu bersusah payah membawa tas carrier dengan isinya yang berat ke tempat yang lebih tinggi lagi. Namun kekurangannya tentu saja jarak summit ke puncak yang masih jauh. Baca Juga Paseban Fly Resort Sukabumi, Tempat Camping Nyaman di Area Pondok Halimun Idealnya jika summit dari camp POS 3 ke puncak hanya memakan waktu 2 jam saja. Misalnya summit jam 5 pagi, sudah pasti bisa menikmati sunrise di puncak atau sekitar jam 7, jam 8 atau 9 sudah bisa turun. Namun jika dari POS 2 seperti kami sekarang paling tidak memerlukan waktu 4-5 jam untuk sampai puncak. Oleh karena itu, sebelum memulai kami membuat perjanjian untuk menurunkan ekspektasi dan ego mengejar puncak. Sampai mana saja deh, sekuat dan secukupnya waktu. Hehe. Pendakian dari POS 2 ke Puncak Merbabu Pukul 0520 kami memulai pendakian menuju POS 3. Bekas hujan kemarin membuat pijakan basah dan becek. Awal perjalanan dari POS 2 trek masih biasa-biasa saja, sampai beberapa menit kemudian sampailah di pemberhentian pertama yaitu Lembah Manding. Nah dari sini mulai deh ketahuan aslinya. Jalur Merbabu via Suwanting yang sebenarnya elevasi hampir 90 derajat, curam dan licin, sampai-sampai ada bagian yang harus pakai tali webing saking licinnya. Meski begitu kami sangat menikmati perjalanan berat menuju POS 3 karena sepanjang perjalanan disuguhi view yang Masyaa Allah. Gunung-gunung sekitar seperti Merapi, Sindoro, Sumbing, Prau, Andong dan yang lainnya terlihat sangat jelas menjadi bonus dan pelipur lara. Perlu waktu 3 jam untuk kami menaklukan ego di jalur menuju POS 3 ini, dan akhirnya tiba sekitar pukul 0810 setelah sebelumnya melewati 1 pos bayangan yaitu POS Air. Disana ada sumber air dari selang yang bisa diambil oleh para pendaki. POS 3 ketinggian +- 2740 mdpl berupa tanah lapang yang cukup luas, tidak terlalu banyak tenda berdiri disana saat itu karena sebagian besar tertahan di POS 2 seperti kami. Padahal camp paling ideal tentu ya di POS 3 ini. Jika mengadah ke atas bisa terlihat sabana Merbabu yang indah dan luas, seperti dekat padahal masih cukup jauh. Apalagi untuk ke puncak, masih 2 jam coy. POS 3, Merbabu via Suwanting Cuaca yang cerah tadi berangsur berubah menjadi kabut, sepertinya waktu kami sudah hampir habis. Hehe. Meski begitu kami masih melanjutkan pendakian hinggake POS pemberhentian berikutnya yaitu POS Sabana 1. Cukup 30 menit dari POS 3 sudah sampai d Sabana 1 ketinggian +- 2863 mdpl. Disini banyak teman-teman pendaki yang sedang istirahat. POS Sabana 1 berkabut tebal, Merbabu via Suwanting Sembari istirahat kami mengobrol dengan para pendaki lain. Kesimpulan dari obrolannya adalah "sudah pukul 9 dan untuk ke puncak masih harus melewati beberapa pemberhentian yaitu POS Sabana 2, Puncak Suwanting, baru ke Puncak Merbabu yang ke-1, puncak ke-2 sampai ke-3 sedangkan sudah mulai turun kabut tebal pertanda hujan tidak lama lagi akan datang. Maka... yuk pulang". Haha. Ya kami tidak melanjutkan pendakian dan sepakat stop di POS Sabana 1 ini. Kecewa? Ada. Namun karena kami sudah legowo dari awal jadi bisa lebih lapang dada lah ya. Nanti kita coba lagi ya kawan-kawan. Hehe. Dan benar saja, di perjalanan turun menuju camp POS 2 hujan turun dengan sangat lebat sehingga kembali harus berjibaku dengan hujan. Sesampai di tempat camp kami langsung packing untuk persiapan turun, isi perut sebentar lalu lanjut perjalanan turun ditengah hujan yang awet seperti hari kemarin. Singkat cerita kami melakukan perjalanan turun dari camp POS 2 dimulai sekitar pukul 1 siang dan tiba di basecamp sekitar pukul 4 sore. Mungkin segitu saja ya sekelumit cerita singkat yang aslinya panjang tentang pendakian ke Gunung Merbabu via Suwanting awal bulan november lalu. Semoga pengalaman saya ini ada manfaatnya dan ada hikmah yang bisa diambil oleh teman-teman pembaca, seperti contohnya tidak usah mendaki Gunung Merbabu saat musim hujan, pake jalur Suwanting pula. Hahaha. Eh tapi setiap orang punya cara sendiri menikmati perjalanannya kan, mungkin malah ada yang suka mendaki saat hujan biar lebih adem dan kerasa petulangannya? Ya siapa tau kan, tidak ada salahnya. Intinya dengan segala kendala yang dihadapi saya pribadi cukup menikmati pendakian ke Gunung Merbabu ini. Mungkin karena gunung ini salah satu yang dipengen banget, dan setelah pendakian inipun masih pengen kesana lagi suatu saat nanti. Masih banyak PR yang belum selesai. Semoga bisa kembali ke Merbabu dengan situasi, kondisi dan semesta yang lebih mendukung. Wanna go with me?
Blog Wisata Rabu, 27 Oktober 2021 - 2050 WIB Pendaki di Gunung Merbabu. Sumber Dwi Royanto/VIVAnews VIVA – Setelah dua tahun lebih tak mendaki karena masih pandemi. Namun akhirnya di 22-24 Oktober 2021 menjadi awal mula kembali menikmati hangatnya mentari dari ketinggian. Sunrise yang dibersamai oleh lautan awan, sungguh menakjubkan dan membuatku ingin selalu banyak pengalaman yang membuat perjalanan yang membuat kadang berpikir ulang, apakah akan mendaki lagi? Seperti kali ini, untuk menikmati keindahan Gunung Merbabu, saya pun mengikuti salah satu open trip di Jakarta dan mengukir kenangan manis bercampur keringat. Karena perjuangan yang sungguh menguras tenaga. Tepatnya dua minggu sebelum berangkat, saya di ajak oleh Kak Nia untuk mendaki Gunung Merbabu Via Suwanting. Katanya jalur ini paling ekstrim dan sulit dibandingkan dengan jalur lainnya. Karena sebelumnya saya juga sudah melakukan pendakian Gunung Merbabu via selo, jadi saya rasa tak ada salahnya untuk perjalanan yang melelahkan lebih dari 10 Jam dari Jakarta sampai Salatiga, kami pun istirahat sebentar di Basecamp sambil mempersiapkan keperluan masing-masing. Suasana hangat warga sekita dan dinginnya udara pagi di Salatiga bercampur jadi satu. Relawan Sahabat Ganjar Kudus dan Salatiga Dikukuhkan, Makin Masif Sosialisasikan Ganjar Memasuki musim pemilu, berbagai cara dilakukan kelompok relawan, untuk memperkenalkan calon mereka. Seperti relawan Sahabat Ganjar, di Jawa Tengah, sosialisasikan Ganjar. 15 Juni 2023 Kami kirim berita paling update di pagi dan sore hari langsung ke telegram Kamu! Pssst ada quiz dan giveaway juga Topik Terkait Merbabu Mendaki Jalur Perjalanan Salatiga Jangan Lewatkan Terpopuler Selengkapnya VIVA Networks Komisaris Suzuki Indonesia, Soebronto Laras mengatakan, masih menunggu kebijakan pemerintah, dan dana segar dari konglomerat yang bersiap bikin pabrik kendaraan listrik. Modifikasi Aerox itu mengusung tema Camel Yamaha Moto GP Team, yang merupakan livery ikonik yang dikenakan pada motor YZR-M1 milik pembalap legendaris Valentino Rossi. Selengkapnya Isu Terkini
Gunung Merbabu merupakan gunung paling favorit di Jawa Tengah, bukan tanpa alasan, Gunung Merbabu memang menawarkan pemandangan yang sangat indah dan terbilang lengkap, oh iya, gunung ini juga menjadi gunung terindah di Jawa Tengah loh. pemandangan jalur merbabu via suwanting. foto eddiesyecher38 Gunung Merbabu sendiri memiliki beberapa jalur pendakian, diantaranya Merbabu va Selo Boyolali Merbabu via Gancik Boyolali Merbabu via Chuntel Salatiga Merbabu via Thekelan Salatiga Mebabu via Suwanting Magelang Merbabu va Wekas Magelang Nah, diantara jalur pendakian di atas, jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo merupakan jalur paling favorit karena selain cukup mudah, pemandangan yang ditawarkan jalur tersebut juga terbilang sangat indah. Namun, tahu nggak guys, ternyata terdapat jalur pendakian lain di Gunung Merbabu yang memiliki pemandangan tak kalah indah dengan jalur pendakian via Selo loh, yaitu jalur pendakian Gunung Merbabu via Suwanting di Magelang. Jalur via Suwanting ini menjadi jalur favorit kedua setelah Selo karena juga memiliki pemandangan padang savana rumput yang sangat luas, nah bagi kamu yang ingin mendaki di Gunung Merbabu via Suwanting, di bawah ini merupakan tips dan info mengenai jalur via Suwanting tersebut. Jalur pendakian Merbabu via Suwanting sebenarnya pernah dibuka pada tahun 1990 sampai 1998, namun setelah tahun 1998 jalur pendakian ini ditutup, dan pada bulan Maret 2016 jalur pendakian via Suwanting kembali dibuka hingga menjadi salah satu jalur favorit pendaki. Jalur pendakian Merbabu via Suwanting terletak di Dusun Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Lokasinya yang terletak tak jauh dari objek wisata Ketep Pass menjadikan Basecamp Suwanting cukup mudah untuk ditemukan. keren ya hutan pinusnya. foto rizkywahyu_id Bagaimana Cara Menuju ke Basecamp Merbabu via Suwanting ? Dari kota Semarang, Salatiga dan sekitarnya, kamu cukup mengikuti rute Kopeng-Ketep Pass saja, selama perjalanan kamu akan melewati beberapa jalur pendakian lainnya, sepetri jalur via Wekas, Thekelan dan Chuntel. Setelah kamu sampai di pertigaan dimana jika kamu belok kekiri akan menuju Ketep Pass dan apabila lurus menuju ke Kecamatan Candimulyo, Magelang, silahkan ambil arah menuju Ketep Pass belok kiri. Setelah sekitar 3 Km dari pertigaan tersebut kamu akan menemukan pertigaan lagi dengan gapura kecil disamping jalan bertuliskan “Jalur Pendakian Merbabu via Suwanting”, silahkan ikuti petunjuk tersebut hingga kamu sampai di Basecamp Suwanting. Menggunakan Transportasi Umum Bagi kamu yang menggunakan transportasi umum, dari Jakarta, Bandung dan manapun, silahkan menggunakan bus atau kereta menuju Solo. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Boyolali menggunakan bus, dari terminal Boyolali kamu bisa menggunakan bus menuju Kecamatan Selo - menuju Ketep Pass dan turun di Desa Suwanting. salah satu sabana di jalur via suwanting. foto muhammad_najib2 Estimasi Pendakian Gunung Merbabu via Suwanting Basecamp – Pos 1 kurang lebih 30 menit Pos 1 – Pos 2 kurang lebih 2,5 jam Pos 2 – Pos 3 kurang lebih 3 jam Pos 3 – Puncak Kenteng Songo kurang lebih 1,5 jam Total estimasi pendakian 7 Jam 30 menit tergantung kecepatanmu berjalanInfo Mengenai Pendakian Merbabu via Suwanting Basecamp – Pos 1 Lembah Lempong Perjalanan dari Basecamp menuju Pos 1 kita akan melewati perumahan warga sebelum akhirnya memasuki ladang milik warga, jalur menuju Pos 1 ini terbilang masih ringan, hanya menanjak sedikit dan tidak terlalu terasa capek. Pos 1 – Pos 2 Pos Bendera Sesampainya di Pos 1 kita sudah mulai memasuki hutan, diperjalanan kita akan menemukan mata air yang dialirkan melalui pipa sbelum mulai memasuki kawasan hutan pinus. Pemandangan di hutan pinus ini sangat indah, tak jarang beberapa pendaki menyempatkan diri untuk berfoto di hutan pinus tersebut sebelum melanjutkan perjalanan. Jalur menuju Pos 2 sudah mulai terasa berat karena didominasi oleh tanjakan, Pos 2 Bendera ini tak jarang dijadikan sebagai lokasi mendirikan tenda apabila ada salah satu tim yang tidak kuat atau kelelahan. Namun perjalanan masih jauh untuk sampai puncak, jadi lebih disarankan untuk melanjutkan perjalanan menuju Pos 3 jika memang masih kuat. Pos 2 – Pos 3 Dampo Awang Setelah melalui Pos 2 kita akan disuguhi dengan trek yang terus menanjak hingga Puncak Suwanting. Selama perjalanan kita juga akan menemukan sumber air bernama “Sendang Dampo Awang” yang dapat kita gunakan untuk mengisi perbekalan minuman. Biasanya para pendaki memilih Pos 3 sebagai lokasi camp terakhir sebelum summit, di Pos 3 ini kita juga bisa melihat deretan gunung lainnya seperti Gunung Merapi, Andong, Sumbing dan Sindoro yang terlihat berdiri gagah. Pos 3 – Puncak Suwanting Sebelum sampai di Puncak Kenteng Songo atau Puncak Trangulasi puncak tertinggi Gunung Merbabu kita harus menuju ke Puncak Suwanting terlebih dahulu, jalur menuju Puncak Suwanting terbilang sedikit ringan bagi sebagian orang walaupun cukup menanjak. Selama perjalanan menuju Puncak Suwanting kita akan melewati padang savana yang sangat populer dikalangan pendaki sebagai lokasi keren untuk berfoto di Gunung Merbabu. FYI, di jalur pendakian Merbabu via Suwanting ini sendiri terdapat 3 sabana. Selama perjalanan menuju Puncak Suwanting kita bisa melihat gunung-gunung lainnya, mulai dari Gunung Ungaran, Telomoyo, Andong, Merapi dan juga Sumbing, Sindoro. Tak jarang pula beberapa pendaki lebih memilih untuk sampai di Puncak Suwanting saja daripada harus sampai di Puncak Kenteng Songo Mdpl karena pemandangannya yang sangat indah. puncak suwanting. foto danangiskan Puncak Suwanting – Puncak Kenteng Songo/Triangulasi Untuk menuju ke puncak tertinggi Gunung Merbabu kita akan melewati jalur yang cukup ringan dengan pemandangan alam gunung Merbabu yang terlihat sangat mempesona. Sesampainya di puncak kamu tinggal pilih ingin menuju ke Puncak Triangulasi atau Puncak Kenteng Songo, kedua puncak tersebut memiliki ketinggian sama kok. jalur via suwanting nih. foto aput_street_revolution Tips Mendaki Gunung Merbabu via Suwanting Berbeda dengan jalur pendakian via Selo, walaupun sama sama memiliki pemandangan yang indah, namun jalur via Suwanting terbilang lebih berat daripada via Selo, bahkan jalur ini hampir sama beratnya dengan jalur via Wekas. Pilihlah hari dan waktu yang tepat, untuk bisa melihat hijaunya rerumputan di padang sabana merbabu, kamu bisa mendaki di bulan April-Desember, karena saat itu biasanya rumput terlihat sangat lebat dan hijau. Sebelum mendaki, pastikan kamu sudah berolahraga terlebih dahulu agar tubuh tidak kaget dengan jalur yang menanjak. Tidak seperti jalur via Selo yang tidak terdapat sumber air, di jalur via Suwanting ini sudah terdapat mata air. Lokasi camp favorit adalah di Pos 3, selain itu kamu juga bisa mendirikan di Pos 1, Pos 2 dan diantara Pos 1-Pos 2. baca juga daftar nomor CP Basecamp gunung-gunung di Indonesia NBMulai sekarang pendakian Gunung Merbabu wajib booking/daftar online, jadi untuk kamu yang akan mendaki di Gunung Merbabu jangan langsung kesana ya, pastikan kamu booking online dulu di link di bawah panduan daftar onlinenya juga bisa kamu lihat langsung melalui link di atas.
Hari 1Perjalanan ke Gunung - di meeting point - dan penjemputan meeting point Perjalanan menuju Gunung - Tiba di basecamp, dan persiapan - dan berdoa - Basecamp pos - pertama - pos - - 2 - pos 3 camp area - - mendaki dan makanan - 3 - Puncak - Suwanting - Puncak Tringgulasi dan - - turun ke pos - Makan dan persiapan turun ke - dan - kembali ke - - Bandung
merbabu via suwanting dari jakarta