memiliki akhlak mahmudah kepada allah hukumnya
Akidahmemiliki tiga prinsip utama; pertama, berserah diri pada Allah dengan bertauhid Maksud prinsip ini adalah beribadah murni kepada Allah semata. Kedua, Taat kepada Allah dengan melakukan ketaatan. Ini berarti, orang yang bertauhid berarti berprinsip pula menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Akhlakyang baik kepada Allah adalah ridha terhadap hukum-Nya baik secara syar'i maupun secara takdir. Ia menerima hal itu dengan lapang dada dan tidak mengeluh. Jika Allah menakdirkan sesuatu kepada seorang muslim yang tidak disukai oleh muslim itu, dia merasa ridha, menerima, dan bersabar.
Akhlaqmahmudah yaitu segala tingkah laku yang terpuji, dapat disebut juga dengan akhlaq fadlilah , akhlaq yang utama. Al-Ghazali menggunakan istilah munjiyat yang berarti segala sesuatu yang memberikan kemenangan atau kejayaan. [5] Akhlaq karimah (mahmudah) yang utama antara lain: Amanah ( jujur, dapat di percaya ), Sidqu ( benar ) atau jujur, Wafa' ( menempati janji ), Adil, Haya' ( malu
Yangaku inginkan hanyalah perbaikan sesuai dengan kesanggupanku, dan tidak ada taufik bagiku kecuali dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hanya kepada Allah aku bertawakkal, dan hanya kepadaNya aku akan kembali. JALAN MENUJU KEUTAMAAN AKHLAQ. Pengertian Akhlaq Dan Macam-Macamnya. Ibnul Atsir berkata dalam An-Nihayah 2/70: "Al
Sifatsifat Akhlak Mahmudah Berikut ini sifat-sifat umum dari
Sie Sucht Ihn Freiburg Im Breisgau. Nilai menurut Ahmadi yaitu seperangkat keyakinan atau perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterkaitan maupun tingkah laku. Sedangkan pengertian akhlak menurut Abuddin Nata, adalah sesuatu yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat 27 dikatakan benar, salah, baik, atau buruk Nata, 1996 201. Akhlakul mahmudah yaitu suatu perilaku yang baik dan terpuji yang merujuk kepada Alquran dan Hadits. Jadi, nilai akhlakul mahmudah yang akan dikaji ini berarti pola pemikiran atau ukuran dari tingkah laku seeorang serta perasaan yang bersifat pada arah suatu perbuatan yang baik atau terpuji sesuai dengan dasar Alquran dan Hadits untuk disampaikan kepada orang lain melalui suatu komunikasi dan kebiasaan. Ajaran – ajaran agama Islam merupakan tuntutan yang ditujukan kepada manusia agar hidup di dunia menurut aturan dan norma yang terpuji. Karena itu, akhlak dalam ajaran Islam memiliki kandungan untuk berbuat baik dan terpuji, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama manusia. Akhlakul mahmudah merupakan suatu sifat yang tinggi dan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas diri secara duniawi dan ukhrawi. Macam –macam akhlakul mahmudah Amin, 2016 182 – 230 yaitu 1 Akhlak terhadap Allah a. Taubat Taubat adalah sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya, serta menggantinya dengan perbuatan baik. Jika seseorang yang bersalah melakukan taubat dan berkomitmen untuk tidak melakukan perbuatan salah lagi, Allah akan mengampuni kesalahan tersebut. b. Tawakkal Dalam segi bahasa, Tawakkal berasal dari kata tawakala’ yang memiliki arti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. Tawakkal menurut Imam Al Ghazali adalah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar 28 kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tentram. Tawakkal juga memiliki arti menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkannya. Oleh karena itu, syarat utama bagi seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu yang diharapkannya, ia harus berusaha sekuat tenaga, kemudian menyerahkan ketentuannya kepada Allah SWT. Dengan demikian, manusia dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya. c. Husnudzon Baik Sangka Husnudzon terhadap keputusan Allah merupakan salah satu akhlak terpuji. Diantara ciri akhlak terpuji ini adalah ketaatan yang sungguh – sungguh kepadaNya. Karena sesungguhnya apa yang ditentukan oleh Allah kepada seorang hamba adalah jalan yang terbaik baginya. Husnudzon berasal dari bahasa Arab "husnu" yang berarti baik dan „adamu berarti prasangka. Dari kedua kata ini Husnudzon dapat diartikan sebagai baik sangka atau berprasangka baik. Secara istilah Husnudzon memiliki maksud sikap mental dan cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu secara positif atau melihat dari sisi positif Zahruddin, 2004 160 Ahsan dan Sumiyati 2017184-185 menjelaskan macam - macam huznudzon ada tiga yaitu 1 Huznudzon kepada Allah SWT. Huznudzon kepada Allah atau berbaik sangka kepada Allah SWT adalah senantiasa bersyukur atas semua kenikmatan dari-Nya, dan bersabar atas semua cobaan. 2 Huznudzon kepada diri sendiri. Huznudzon kepada diri sendiri atau berbaik sangka kepada diri sendiri akan 29 memiliki sikap percaya diri, optimis, dan bekerja keras. Sebaliknya, orang yang berburuk sangka kepada diri sendiri, ia akan merasa pesimis, tidak percaya diri dan malas berusaha. 3 Huznudzon kepada sesama manusia. Huznudzon kepada sesama manusia berarti sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif, dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan tidak senang tanpa alasan yang jelas. Berprasangka baik kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. d. Tadharru Merendahkan Diri kepada Allah Tadharru adalah merendahkan diri kepada Allah SWT. Beribadah atau memohon kepada Allah hendaklah dengan cara merendahkan diri kepada-Nya, dengan sepenuh hati mengucapkan tasbih, takbir, tahmid, tahlil dan memuja asma Allah SWT. Orang yang tadharru, hatinya bergetar apabila mendengar ayat - ayat Alquran dibacakan, imannya bertambah dan bertawakkal. Mereka juga menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Apabila melaksanakan shalat, ia akan khusyuk dan apabila berdoa ia senantiasa lembut dan merasa tunduk di hadapan Allah SWT. 2 Akhlak terhadap Diri Sendiri a. Sabar 30 Sabar menurut terminology adalah keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekuen dalam pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah bagaimanapun berat tangan yang dihadapi. Menurut Athaillah, sabar adalah tabah menghadapi cobaan dengan penuh kesopanan, tanpa menampakkan keluhan sedikitpun. Sikap sabar dilandasi dengan anggapan bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan iradah Tuhan. Mustaqim dalam Amin, 2016199-120 mengkategorikan sabar menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut a Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah b Sabar untuk tidak menjalankan hal – hal yang diharamkan Allah SWT. c Sabar ketika ditimpa musibah serta sabar dalam menghadapi takdir – takdir yang dialaminya. Berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain. b. Syukur Syukur adalah menggunakan nikmat Allah untuk taat kepada Allah, dan tidak menggunakannya untuk berbuat maksiat kepada Allah. Syukur diperlukan karena semua yang kita lakukan dan miliki di dunia adalah berkat karunia Allah. Allah yang telah memberikan nikmat kepada kita, baik berupa pendengaran, penglihatan, kesehatan, keamanan, maupun nikmat – nikmat lainnya yang tidak terhitung jumlahnya. Syukur merupakan pengetahuan yang membangkitkan kesadaran, bahwa satu – satunya pemberi nikmat adalah Allah. 31 Bentuk syukur terhadap nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita adalah dengan menggunakan nikmat Allah dengan sebaik –baiknya. c. Jujur Jujur yaitu memberitahukan dan menuturkan sesuatu dengan sebenarnya, sesuai dengan fakta kejadiannya. Pemberitahuan ini tidak hanya dalam ucapan, tetapi juga dalam perbuatan. Berlaku jujur merupakan dorongan suara hati manusia, yang sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan perintah agama. d. Ihsan berbuat baik Berbuat baik adalah perbuatan terpuji. Ihsan ialah berbuat baik dalam hal ketaatan terhadap Allah. Berbuat baik juga bisa dicerminkan dalam perbuatan saling menghargai kepada sesama. Jika semua orang mukmin mengembangkan sifat-sifat ihsan, mulai dari saling menghargai, toleransi, saling memaafkan, menyambung tali silaturrahim, mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi, maka solidaritas akan terjalin dengan kuat. 3 Akhlak terhadap Keluarga a. Berbakti kepada Orangtua Diantara akhlak terhadap keluarga adalah berbakti kepada orangtua. Berbakti kepada orang tua merupakan amal shaleh paling utama yang dilakukan oleh seorang muslim, juga merupakan faktor utama diterimanya doa seseorang. Salah satu keutamaan berbuat baik kepada kedua orangtua, selain sebagai wujud ketaatan atas perintah Allah, juga dapat menghapus dosa – dosa besar. 32 Allah SWT menghubungkan beribadah kepadaNya berbuat baik kepada orangtua. Hal ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan orangtua dan birrul walidain berbuat baik kepada orangtua di sisi Allah SWT. Terdapat banyak ayat Alquran ataupun hadis yang menjelaskan keutamaan berbuat baik kepada orangtua. Oleh karena itu, perbuatan terpuji ini sejalan dengan nilai nilai kebaikan untuk selamanya, dan dicintai oleh setiap orang sepanjang masa. Ayat Alquran yang menjelaskan perintah berbakti kepada kedua orangtua terdapat dalam QS. Al – Luqman ayat 14 “Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah – tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kpada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu”. Al-Quran dan terjemahannya 2012405 Hal ini menunjukan bahwa akhlak menghormati orang tua adalah suatu hal yang sangat penting yang dianjurkan oleh Rosulullah kepada akhlak anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. b. Membina dan mendidik keluarga Membina dan mendidik keluarga merupakan akhlak mulia. Pendidikan dalam keluarga menjdai tanggung jawab kepala keluarga. Namun demikian, seluruh anggota keluarga juga tidak lepas dari tanggung jawab tersebut, agar tercipta pendidikan yang 33 mulia dan sesuai dengan ajaran islam yang dikehendaki Allah. Pendidikan keluarga dengan landasan pendidikan Islam, haruslah menjadi prioritas dalam sebuah keluarga muslim. Sebaliknya, pendidikan keluarga yang mengabaikan perintah Allah adalah contoh pendidikan yang buruk dan tercela. 4 Akhlak terhadap masyarakat a. At – Taawun tolong menolong Ta’awun adalah sikap saling menolong terhadap sesama. Dalam hidup ini , tidak ada orang yang tidak memerlukan pertolongan orang lain. Pada dasarnya, manuia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Tolong menolong terhadap sesama muslim adalah akhlak dan perbuatan terpuji, selama dilakukan dalam hal kebaikan. Oleh karena itu, saling membantu dan memberikan pertolongan sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. b. Silaturrahmi dengan kerabat Silaturrahmi adalah menyambung kekerabatan. Istilah ini menjadi sebuah simbol dari hubungan baik penuh kasih sayang antara sesama kerabat yang asal usulnya berasal dari satu Rahim. Silaturrahim juga memiliki pengertian yang lebih luas, tidak terbatas pada hubungan kasih sayang antara sesama kerabat, tetapi juga mencakup masyarakat yang lebih luas. Jadi, silaturrahmi berarti menghubungkan tali kasih sayang antara sesama anggota masyarakat. Di samping meningkatkan hubungan kekerabatan, silaturrahim juga memberi manfaat lain yang lebiih besar, baik di dunia maupun di akhirat. Diantara manfaat silaturrahim adalah mendapatkan rahmat dan nikmat dari Allah SWT, dapat 34 memudahkan masuk surga dan jauh dari neraka, melapangkan rezeki, serta panjang umur. 5 Akhlak terhadap Lingkungan a. Lingkungan dan alam sekitar Salah satu tugas dari khalifatullah fil ardh adalah menjaga kelestarian alam. Allah menciptakan alam semesta dan segala isinya adalah untuk kepentingan umat manusia. Manusia sebagai khalifah Allah, diamanati untuk melakukan usaha – usaha agar alam semesta dan segala isinya tetap lestari. Oleh karena itu, manusia dapat mengambil dan mengolahnya untuk kesejahteraan umat, sebagai bekal dalam beribadah dan beramal shaleh. b. Cinta Tanah Air dan Negara Negara tempat kita tinggal, adalah wilayah yang harus dijaga keamanan, ketertiban, dan kelestariannya. Tanah air adalah tempat kita dilahirkan, tempat kita tinggal dan tempat hidup dengan keluarga dan sanak saudara. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita mencintai dan menjunjung tinggi keberadaan Negara kita.
NABI Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai rasul untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Soalnya, akhlak merupakan fondasi penting untuk umat yang beragama. Bagi umat Islam, manusia yang dijadikan teladan dalam perkara akhlak ialah Rasulullah SAW. Ini karena Rasulullah memiliki sifat-sifat terpuji sebagai uswatun hasanah contoh teladan terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Maka dari itu, setiap aspek ajaran Islam berorientasi pada pembinaan dan pembentukan akhlak yang mulia karimah. Pengertian akhlak Akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi. Akhlak berasal dari kata khuluqun yang berarti budi pekerti, penakai, tingkah laku, atau tabiat. Sedangkan secara terminologi, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan baik, seperti bisa mengomunikasikan sesuatu dengan baik, tidak berbohong, tidak berbuat curang, selalu jujur dalam pekataan dan perbuatan. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Akhlak menggunakan penentuan baik atau buruk perbuatan manusia dengan tolak ukur ajaran Al-Qur'an sebagaimana firman Allah يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ "Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari isi kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak pula yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan." QS Al-Maidah 15 Berdasarkan pengertian akhlak, secara garis besar pada dasarnya akhlak itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu 1. Akhlak mahmudah. Mengutip buku Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Kepesantrenan oleh Aditya Firdaus dan Rinda Fauzian 2018 secara sederhana akhlak mahmudah berarti akhlak yang terpuji. Dengan kata lain, akhlak mahmudah yakni perangai dan ucapan baik serta perbuatan yang disenangi. Sedangkan, menurut Muhammad Husni dalam Studi Pengantar Pendidikan Agama Islam, sifat terpuji adalah perilaku yang melekat dalam diri manusia dapat mendatangkan kesenangan, punya nilai kebenaran, mendatangkan rahmat, dan memberikan kebaikan. Akhlak mahmudah akan mendatangkan keselamatan dan kebahagiaan. 2. Akhlak mazmumah. Akhlak mazmumah adalah akhlak yang tidak dibenarkan oleh agama. Ini golongan akhlak atau tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah harus dijauhi karena dapat mendatangkan kemudaratan bagi diri sendiri maupun orang lain. Akhlak mahmudah kepada Allah SWT Ada beberapa sifat-sifat yang dapat dimasukan dalam kelompok akhlak mulia kepada Allah SWT. 1. Ikhlas. Ikhlas berarti suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang lain. Perbuatan seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat ikhlas, menjauhkan dari riya menunjuk kepada orang lain ketika melakukan amal yang baik. 2. Bertaubat. Taubat yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang dilakukan, berusaha menjauhkan segala larangannya serta melakukan perbuatan baik. 3. Bersabar. Bersabar yaitu dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta mencari ridha-Nya. 4. Bersyukur Bersyukur yaitu suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat fisik maupun nonfisik dan meningkatkan amal shaleh dengan bertujuan mendekat diri kepada-Nya. 5. Bertawakal Bertawakal yaitu berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan. 6. Harap kepada Allah Harap kepada Allah yaitu sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi Allah. 7. Takut kepada Allah Takut kepada Allah ialah takut terhadap siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya. Akhlak mahmudah kepada sesama Sesuai dengan pengertian akhlak mulia, bukan hanya dilakukan kepada Allah SWT, tetapi juga perlu dilakukan kepada sesama manusia. Selain itu, salah satu faktor kuat iman seseorang terlihat dari perilakunya sehari-hari terhadap orang lain. Bagi muslim yang menaati peraturan akan tercermin akhlak mulianya terhadap sesama. 1. Menjaga hubungan baik. Menjaga hubungan baik seperti saling tolong menolong dengan tetangga, saling memberi jika ada rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal kebaikan. 2. Berkata benar. Berkata benar membuat orang tidak akan mau berkata bohong, menyebarkan berita hoaks, dan selalu berkata jujur apa adanya. 3. Tidak meremehkan orang lain. Allah memerintahkan orang yang beriman untuk tidak merendahkan orang lain. Merasa dirinya lebih, padahal kita tidak sadar ada yang lebih baik dan lebih berpikiran daripada luasnya pemikiran kita. 4. Bersangka baik. Bersangka baik atau husnuzan kepada sesama ialah sifat terpuji yang harus diterapkan dengan lahir dan batin, ucapan dan sikap, agar yang kita jalani selalu diridhai oleh Allah. 5. Kasih sayang. Kasih sayang merupakan sifat asli fitrah manusia yang telah dibawa sejak lahir. Akan tetapi sifat tersebut merupakan potensi yang harus selalu dijaga, karena jika tidak dipelihara dan dikembangkan sebaik-baiknya atau dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negatif seperti kemarahan, kebencian, permusuhan, iri hati, dengki, dan masih banyak lainnya yang mengarah ke jalan sesat. Namun jika rasa itu dipelihara, akan tumbuh sikap a. Sopan santun. b. Rasa tolong menolong. c. Pemurah. d. Pemaaf. e. Rasa persaudaraan ukhuwah. f. Menepati janji. Akhlak mahmudah terhadap diri Selain akhlak kepada Allah dan terhadap sesama manusia, tak lupa akhlak terhadap diri sendiri. Berikut caranya. 1. Memelihara kesucian dan kehormatan diri. 2. Qana'ah atau menerima apa adanya pemberian dari Allah. 3. Berdo'a kepada Allah. 4. Sabar dengan ketentuan Allah. 5. Tawakal kepada Allah. 6. Rendah hati. Akhlak mazmumah kepada Allah 1. Syirik Syriik merupakan mempersekutukan meminta/memohon selain kepada Allah dengan makhluk-Nya. Ini seperti menyembah berhala. وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." QS. Lukman 13 2. Takabur. Sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini. Adapun yang menyebabkan seseorang menjadi takabur, salah satunya karena rupa tampan atau cantik, kedudukan jabatan yang tinggi, dan kekayaan. Salah satu ayat Allah yang menerangkan ketakaburan manusia, QS An-Nahl 29. فَادۡخُلُوۡۤا اَبۡوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَاؕ فَلَبِئۡسَ مَثۡوَى الۡمُتَكَبِّرِيۡنَ "Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri." QS An-Nahl 29 3. Murtad. Murtad ialah sikap mengganti keyakinan diri dan beralih ke keyakinan yang lain dari agama Islam atau singkatnya keluar dari agama islam. Hukumannya sebagaimana firman Allah ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ "Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." QS Al-Baqarah 217 4. Munafik. Munafik yaitu sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura/tidak tulus hatinya mengikuti ajaran Allah. Ini termasuk sifat berkhianat. Khianat pun diartikan perbuatan menipu dan menurunkan martabat dirinya. Sebagaimana firman Allah اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ "Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya kikir. Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka pula. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik." QS At-Taubah 67. Adapun tanda-tanda orang munafik, menurut hadis Rasulullah SAW yaitu "Tanda-tanda orang munafik ada tiga yaitu apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia menyalahi, dan apabila diserahi amanah ia curang." HR Bukhari-Muslim Akhlak mazmumah kepada sesama 1. Mudah marah al-ghadhab yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol yang mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain. 2. Iri hati atau dengki al-hasadu yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan kebahagiaan/kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses. 3. Mengumpat al-ghibah yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain untuk tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya. 4. Berbuat aniaya al-zhulmu yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain, baik materi maupun nonmateri. Sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil hak orang lain. 5. Kikir al-bukhlu yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik dalam hal jasa maupun materi. OL-14
Akhlak Mahmudah Terpuji Ajaran islam adalah ajaran yang bersumber pada wahyu Allah, Al-Qur’an dalam penjabarannya terdapat pada hadis Nabi Muhammad SAW. Masalah akhlak dalam Islam mendapat perhatian yang sangat besar. Menurut bahasa, akhlak berarti sifat atau tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak berarti kumpulan sifat yg dimiliki oleh seseorang yang melahirkan perbuatan baik dan buruk. Konsep Akhlak menurut Al-Ghazali adalah sifat yg tertanam dalam jiwa seseorang, darinya lahir perbuatan yang mudah tanpa pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Akhlak meliputi jangkauan yang sangat luas dalam segala aspek kehidupan. Akhlak meliputi hubungan hamba dengan Tuhannya vertikal dalam bentuk ritual keagamaan dan berbentuk pergaulan sesama manusia horizontal dan juga sifat serta sikap yang terpantul terhadap semua makhluk alam semesta. Bagi seorang muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW karena sifat-sifat dan perangai yang terdapat pada dirinya adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswatun hasanah contoh teladan terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji Al-Akhlakul Mahmudah dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela Al-Ahklakul Mazmumah. Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu a. Bijaksana, b. Memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, c. Keberanian menundukkan kekuatan hawa nafsu dan d. Bersifat adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada keluarga dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahim, berani mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan rida dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya. Masyarakat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia adalah penggerak ke arah pembinaan tamadun dan kejayaan yang diridai oleh Allah Subhanahu Wataala. Syauqi Bei "Hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak. Bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap pulalah bangsa itu". Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT, akhlak yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, seperti firman Allah berbunyi Artinya Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Al-Imran 110 Jadi akhlak Al-mahmudah disebut juga dengan akhlakul karimah, akhlakul karimah berasal dari Bahasa Arab yang berarti akhlak yang mulia. Akhlakul karimah biasanya disamakan dengan perbuatan atau nilai-nilai luhur tersebut memiliki sifat terpuji mahmudah Akhlakul karimah memiliki dimensi penting di dalam pertanggungjawaban, yaitu secara vertikal dan horizontal. Nilai-nilai luhur yang bersifat terpuji tadi ialah
Ilustrasi memberikan sedekah. Foto Getty ImagesDalam Islam, akhlak digolongkan menjadi dua, yakni akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah. Akhlak mahmudah adalah segala sikap dan tingkah laku yang baik. Sedangkan akhlak mazmumah yang dimaksud akhlak menurut Ibrahim Anis dalam buku Materi Pendidikan Agama Islam karya M. Syukri Azwar Lubis 2019 yakni sifat yang tertanam dalam jiwa, dan dengannya lahir macam-macam perbuatan, baik atau buruk. Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Ketahui akhlak-akhlak seperti apa yang mendatangkan kebahagiaan dunia akhirat dan mana yang bisa menjerumuskan pada nerakaPengertian Akhlak Mahmudah dan ContohnyaIlustrasi anak saling membantu. Foto PixabayMengutip buku Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Kepesantrenan oleh Aditya Firdaus dan Rinda Fauzian 2018, akhlak mahmudah artinya akhlak yang terpuji, yakni perangai dan ucapan yang baik, serta merupakan perbuatan yang menurut Muhammad Husni dalam Studi Pengantar Pendidikan Agama Islam, sifat terpuji adalah perilaku yang melekat dalam diri manusia, mendatangkan rahmat, dan memberikan kebaikan. Akhlak mahmudah ini akan mendatangkan keselamatan dan menentukan standar baik dan buruk, umat Islam merujuk pada Alquran dan hadits. Nah, sifat-sifat mahmudah yang perlu dimiliki setiap Muslim secara umum mengutip buku Desain Pendidikan Karakter oleh Zubaedi 2011 yaitual-amanah setia, jujur, dapat dipercayaanisatun bernmuka manisPengertian Akhlak Mazmumah dan ContohnyaIlustrasi gosip. Foto ShutterstockAkhlak mazmumah adalah akhlak tercela. Mengutip buku Belajar Aqidah Akhlak oleh Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, akhlak tercela merupakan segala tingkah laku manusia yang dapat mendatangkan kebinasaan dan kehancuran diri. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak bermoral, tidak menyenangkan, dan bertentangan dengan norma-norma yang ada. Hal-hal yang mendorong manusia untuk berbuat maksiat adalah dunia beserta isinya, manusia, iblis, dan mazmumah, yaitual-kufran mengingkari nikmatContoh Akhlak MahmudahIlustrasi contoh akhlak mahmudah adalah berbuat baik kepada sesama. Foto PexelsSelain contoh yang telah disebutkan di atas, ada beberapa contoh akhlak mahmudah dan mazmudah lainnya yang perlu diketahui umat Muslim, di antaranyaAkhlak Mahmudah kepada Allah SWTSebagai seorang Muslim, menjalin hubungan yang baik dengan Allah merupakan tujuan utama dalam kehidupan. Berikut contohnyaBersikap ikhlas, yakni mengosongkan hati dan niat hanya untuk Allah semata. Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu hanya karena Allah dan yakni sikap merasa menyesal dan berupaya memperbaiki diri setelah melakukan kesalahan atau dosa. Bersyukur, yakni mengakui dan menghargai segala nikmat yang diberikan oleh Allah, baik berupa kesehatan, rezeki, kesuksesan, maupun kebahagiaan dalam yakni menahan diri dan menerima segala cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah dengan lapang dada. Dalam menghadapi kesulitan atau ujian, seorang Muslim diharapkan untuk tetap sabar dan mengandalkan pertolongan dari yakni mengandalkan sepenuhnya kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan. Seorang Muslim yang memiliki akhlak mahmudah akan meletakkan kepercayaan dan harapannya sepenuhnya kepada kepada Allah berarti meyakini bahwa hanya Allah yang dapat memberikan pertolongan, rahmat, dan keberkahan dalam segala kepada Allah adalah sikap bertanggung jawab dan menjauhi segala larangan-Nya. Seorang Muslim harus senantiasa menjaga diri dari perbuatan dosa, menghindari yang haram, dan berusaha mengikuti segala Mahmudah kepada SesamaAkhlak mahmudah kepada sesama merupakan sikap, perilaku, dan tindakan yang mencerminkan kebaikan, kasih sayang, dan kepedulian terhadap orang lain. Berikut contohnyaMenjaga hubungan baik dengan sesama, yaitu menjalin hubungan yang harmonis, menghormati, dan menghargai orang lain tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau status benar. Seorang Muslim diharapkan untuk selalu berkata yang benar, jujur, dan tidak menyebarkan fitnah atau berbicara dengan kata-kata yang menyakiti. Tidak meremehkan orang lain. Sebagai manusia, seseorang harus menghormati dan tidak meremehkan orang lain. Memiliki akhlak mahmudah berarti tidak menganggap rendah atau meremehkan orang lain berdasarkan suku, agama, ras, atau latar belakang sosial. Menunjukkan kasih sayang kepada sesama manusia melalui perbuatan baik, kebaikan hati, dan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain. Bersangka baik, yakni sikap positif dalam akhlak mahmudah yang berarti memberikan penilaian atau asumsi yang baik terhadap orang lain. Akhlak Mahmudah terhadap DiriAkhlak mahmudah terhadap diri merupakan sikap dan tindakan yang mencerminkan kecintaan dan penghargaan terhadap potensi dan fitrah yang Allah anugerahkan. Berikut contohnyaMenjaga kesucian dan kehormatan diri, seperti menjaga diri dari perbuatan dosa, menjauhi hal-hal yang haram, serta menghindari perilaku yang merusak citra diri dan yakni sikap syukur dan menerima dengan ikhlas apa yang telah Allah berikan dalam hidup. Seorang Muslim yang memiliki akhlak mahmudah akan bersyukur dengan apa yang dimiliki, tidak serakah, dan merasa puas dengan pemberian kepada Allah. Melalui doa, seorang Muslim mengakui kelemahan dan ketergantungan pada Allah. Sabar dengan keputusan Allah. Dalam menghadapi cobaan, kesulitan, atau ujian, seorang Muslim diharapkan untuk tetap sabar dan menerima dengan lapang dada ketentuan yakni sikap percaya dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan. Akhlak Mazmumah kepada AllahAkhlak mazmumah kepada Allah merupakan sikap dan tindakan yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Berikut contohnyaSyirik, yaitu sikap menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang dalam ibadah, keyakinan, atau penghambaan. Takabur atau kesombongan, yaitu sikap merasa lebih tinggi, lebih besar, atau lebih baik dari Allah atau orang lain. Takabur adalah akhlak mazmumah yang merendahkan kedudukan Allah dan menganggap remeh kebesaran-Nya. Murtad, yaitu akhlak mazmumah yang melibatkan meninggalkan agama Islam atau mengingkari keimanan kepada Allah. Murtad adalah penghinaan terhadap Allah dan tindakan yang menyebabkan seseorang keluar dari jalan yang benar. Munafik, yaitu sikap berpura-pura menjadi Muslim dan mengaku beriman kepada Allah, tetapi sebenarnya hatinya penuh dengan kebohongan, kemunafikan, dan ketidakjujuran. Akhlak Mazmumah kepada SesamaAkhlak mazmumah kepada sesama manusia melibatkan sikap dan tindakan yang merugikan orang lain dan bertentangan dengan syariat. Berikut contohnyaMudah marah, yaitu sikap dan reaksi yang tidak terkontrol terhadap situasi atau tindakan orang hati, yaitu perasaan tidak senang atau tidak puas dengan keberhasilan atau kebahagiaan orang lain. Iri hati muncul ketika kita merasa cemburu atau merasa kurang beruntung dibandingkan dengan orang lain. Mengumpat, yaitu berbicara atau menyebarkan cerita buruk tentang seseorang di belakangnya tanpa alasan yang jelas atau kebutuhan yang mendesak. Berbuat aniaya, yaitu perlakuan yang tidak adil dan merugikan orang lain baik secara fisik maupun emosional. Kikir, yaitu sikap kikir atau tamak yang ditunjukkan dengan keserakahan dan ketidakmampuan untuk memberikan atau berbagi dengan orang lain. Faktor yang Mempengaruhi Akhlak ManusiaIlustrasi pria muslim sedang salat. Foto Shutter StockMengutip Muhammad Husni, menurut Quraish Shihab manusia memiliki dua potensi ini baik dan buruk. Diisyaratkan dalam Alquran bahwa sesungguhnya manusia cenderung pada kebajikan. Seperti kisah saat iblis menggoda Nabi Adam AS, padahal ia sebelumnya tidak durhaka kepada Allah SWT. Jadi, apa faktor yang mempengaruhi akhlak manusia?1. Al-warasah bawaan, yaitu potensi batin yang sangat dominan dalam pembinaan akhlak. Berupa kecenderungan, bakat, minat, akal, dan Al-bi'ah, yaitu pengaruh lingkungan. Mulai dari lingkungan sosial terkecil seperti keluarga hingga lingkungan masyarakat. Lingkungan pendidikan merupakan faktor penting dalam pembinaan Pembinaan dan pembentukan akhlak dipengaruhi oleh gabungan faktor internal pembawaan dan faktor eksternal lingkungan di saja sifat-sifat akhlak mahmudah?Apa yang dimaksud akhlak mazmumah?Perilaku terpuji dan tercela dalam Islam disebut apa?
Akhlak Mahmudah adalah tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah, sedangkan Akhlak Mazmumah adalah semua perangai manusia, perangai lahir dan batin yang mungkar, maksiat, dan fahsya', berdasarkan petunjuk Allah SWT. Dalam Al-Qur'an dan yang dilarang atau dicela oleh nabi Muhammad Saw. To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
memiliki akhlak mahmudah kepada allah hukumnya