memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan
MenunjukkanKesalahan Penggunaan Ejaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ejaan diartikan sebagai kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dalam kisi-kisi USBN ada materi soal menunjukkan kesalahan ejaan. Klasifikasi kesalahan ejaan tersebut bisa
Dalambuku tersebut ada latihan bagi siswa untuk memperbaiki kalimat yang salah sehingga menjadi baik dan sesuai kaidah. Kaidah penulisan bahasa dan kaidah penyusunan kalimat. Agar tidak ada kesalahan penggunaan bahasa dan tanda baca. Berikut ini kalimat-kalimat yang salah tersebut: 1. Museum yaitu tempat penyimpanan benda bersejarah. 2.
penggunaankehematan kalimat, kesalahan penggunaan kelogisan kalimat.Bentuk kesalahan penggunaan pilihan kata pada laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Kristen 1 (7,21%), terdiri dari: kesalahan penggunaan kata yang tidak tepat, kesalahan penggunaan yang tidak lazim, kesalahan penggunaan kata tidak baku. Bentuk kesalahan ejaan pada laporan
Misalsoal dan pembahasan tentang ejaan dan tanda baca ini disusun untuk memmenolong anakdidik mempelajari dan memahami ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia.Soal Essay Tentang Ejaan Bahasa Indonesia, best personal essays about education, significance of the eucharistic congress 1932 essay, counter argument thesis statement example.Soal ulangan atau evaluasi yang kami berikan merupakan
10soal menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca dapur imajinasi. Contoh soal menggunakan ejaan sabtu 02 desember 2017 contoh soal edit. Menunjukkan Kesalahan Penggunaan Tanda Baca web site edukasi Contoh soal menyunting bahasa teks editorial opini asep respati. Contoh soal menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca beserta jawabannya. 50 tahun 2015 tentang ejaan bahasa indonesia.
Sie Sucht Ihn Freiburg Im Breisgau. Teks yang baik adalah teks yang disusun dengan menggunakan kaidah bahasa yang benar. Dalam bahasa Indonesia, kaidah bahasa yang benar tertuang dalam kaidah ejaan yang disempurnakan EYD. Ejaan yang disempurnakan memuat kaidah-kaidah bahasa Indonesia, seperti penulisan huruf, penulisan kata, penulisan tanda baca, dan penulisan unsur serapan. Penulisan huruf berkaitan dengan aturan penulisan nama diri, nama jenis, nama sebutan, dan huruf pada lambang bilangan. Penulisan kata berkaitan dengan aturan penulisan kata baku, kata depan, kata ulang, gabungan kata dan bentuk singkatan/akronim. Penggunaan tanda-tanda baca dan aturan penyerapan kata asing yang menjadi kosakata bahasa Indonesia. EYD ini hendaknya menjadi acuan/patokan dalam berbahasa Indonesia agar tidak terjadi kesalahan. Berikut ini adalah beberapa contoh aturan penggunaan tanda baca. Pemakaian Huruf Kapital atau Huruf Besar 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya Dia mengantuk. Kita harus bekerja keras. Apa maksudnya? Pekerjaan itu belum selesai. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!” “Kemarin Engkau terlambat,” katanya. “Besok pagi,” kataibu,” dia akan be– rangkat.” 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya Allah, Yang Maha Kuasa Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya. Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat. 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Imam Syaii, Nabi Ibrahim. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya Dia baru saja diangkat menjadi sultan. Tahun ini ia pergi naik haji. 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Profesor Supomo, Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara, Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian, Gubernur Irian Jaya. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya Siapakah gubernur yang baru saja dilantik itu? Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya Ampere, Amir Hamzah, Dewi Sartika, Halim Perdanakusumah, Wage Rudolf Supratman Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang yang digunakan sebagai nama jenis, atau satuan ukuran. Misalnya mesin diesel, 10 volt, 5 ampere 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya mengindonesiakan kata asing, keinggris-inggrisan 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peris- tiwa sejarah. Misalnya tahun Hijriyah, tarikh Masehi, bulan Agustus, bulan Maulid, hari Jumat, hari Galungan, hari Lebaran, hari Natal, Pe– rang Candu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Misalnya Soekarna dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geograi. Misalnya Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Baris– an, Cirebon, Danau Toba, Dataran Tinggi Dieng, Gunung Semeru, Jalan Dipone- goro, Jazirah Arab, Kali Brantas, Lembah Baliem, Ngarai Sianok, Pegunungan Jayawijaya, Selat Lombok, Tanjung Ha- rapan, Teluk Benggala, Terusan Suez Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geograi yang tidak menjadi unsur nama diri. Misalnya berlayar ke teluk, mandi di kali, me– nyeberangi selat, pergi ke arah tenggara 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan. Misalnya Republik Indonesia; Majelis Per– musyawaratan Rakyat; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak; Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. Misalnya menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja sama antara pemerintah dan rakyat, menurut undang-undang yang berlaku. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemer- intah, dan ketatanegaraan dan dokumen resmi. Misalnya Peserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Rancangan Undang- Undang Kepegawaian. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata termasuk semua unsur kata ulang sempurna di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan. Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya Dr. doktor Prof. profesor master of art Tn. tuan sarjana ekonomi Ny. nyonya sarjana hukum Sdr. saudara sarjana sastra 14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kaka, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya “Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto. Besok Paman akan datang Adik bertanya, “Itu apa, Bu?” Mereka pergi ke rumah Pak Camat. Surat Saudara sudah saya terima. Para ibu mengunjungi Ibu Hasan. “Silakan duduk, Dik!” kata Ucok. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah ber– keluarga. 15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya Sudahkah Anda Tahu? Surat Anda telah kami terima. Pengguanaan Tanda Koma 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko. Satu, dua, ... tiga! 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti `tetapi` atau `melainkan`. Misalnya Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim. 3. A. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Misalnya Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. B. Tanda koma tidak dipakai untuk memisah- kan anak kalimat dari induk kalimatnya jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimat. Misalnya Saya tidak akan datang kalau hari hujan. Dia lupa akan janjinya karena sibuk. Dia tahu bahwa soal itu penting. 4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya `oleh karena itu`, `jadi`, `lagi pula`, `meskipun begitu`, `akan tetapi`. Misalnya ... Oleh karena itu, kita harus berhati- hati. ... Jadi, soalnya tidak semudah itu. 5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya O, begitu? Wah, bukan main! Hati-hati, ya, nanti jatuh. 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya Kata Ibu, “Saya gembira sekali.” Saya gembira sekali,” kata Ibu, “karena kamu lulus.” 7. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, dan nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor Surabaya, 10 Mei 1960 Kuala Lumpur, Malaysia 8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Djilid 1 dan 2. Djakarta PT Pustaka Rakjat. 9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Misalnya Poerdarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang Jogjakarta UP Indonesia, 197, 10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya B. Ratulangi, Ny. Khadijah, 11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya 12,5 m Rp 12,50 12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih. Semua siswa, baik yang laki-laki mau- pun yang perempuan, mengikuti latih- an paduan suara. Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma Semua siswa yang lulus ujian men– daftarkan namanya pada panitia. 12. Tanda koma dapat dipakai untuk meng– hindari salah baca, di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh. Atas bantuan Agus, Karyadi me– ngucapkan terima kasih. Bandingkan dengan Kita memerlukan sikap yang ber– sungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa. Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus. 1. Bacalah teks berikut dengan saksama! Jakarta banjir hari ini. Truk-truk pembawa bahan pokok mengalami antrean panjang menuju pelabuhan tanjung priok. Pedagang pasar-pasar tradisional di kota-kota besar seperti Padang, Palembang, Bengkulu sudah resah akibat kelangkaan bahan pokok. Masyarakat khawatir, kelangkaan ini akan memicu naiknya harga barang- barang kebutuhan pokok. Penggunaan ejaan yang salah terdapat pada kelompok kata ... A. pelabuhan tanjung priok B. pasar-pasar tradisional C. kelangkaan bahan pokok D. truk-truk pembawa bahan pokok jawaban A Pembahasan Huruf kapital semestinya digunakan pada kelompok kata pelabuhan tanjung priok. Kelompok kata tersebut seharusnya ditulis dengan awal huruf kapital. Hal ini sesuai dengan kaidah EyD yang berbunyi “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama geograi yang diikuti nama diri geograi. Seperti Bukit Barisa, Danau Toba, dsb.” 2. Bacalah teks berikut dengan saksama! Amir Hamzah memulai kepenyairannya pada usia yang masih belia. Ketika ia masih duduk di bangku AMS puisi- puisinya telah dimuat di majalah Timbul dan Panji Pustaka. Amir Hamzah terus menulis hingga ia menjadi mahasiswa di Sekolah Hakim Tinggi Jakarta. Amir Hamzah mendapat julukan Raja Penyair Pujangga Baru. Oleh Yasin, Amir Hamzah disebut sebagai penyair yang sangat produktif. Penggunaan ejaan yang salah pada teks tersebut terletak pada kalimat .... A. Amir Hamzah memulai kepenyairannya pada usia yang masih belia. B. Ketika ia masih duduk di bangku AMS, puisi-puisinya telah dimuat di majalah Timbul dan Panji Pustaka. C. Amir Hamzah terus menulis hingga ia menjadi mahasiswa di Sekolah Hakim Tinggi Jakarta. D. Amir Hamzah mendapat julukan Raja Penyair Pujangga Baru. Jawaban B Pembahasan Kalimat kedua teks tersebut merupakan kalimat majemuk dengan anak kalimat berada di awal kalimat. Ketentuan aturan pedoman EYD adalah jika anak kalimat mendahului induk kalimat, maka setelah Contoh Soal dan Pembahasan kalimat harus dibubui tanda koma. Jadi, seharusnya tanda koma dibubuhkan setelah kelompok kata di bangku AMS. 3. Perhatikan kalimat berikut! Budi sering disebut pahlawan Dia sendiri tidak tahu sebabnya. Penggunaan tanda baca yang tepat pada kalimat tersebut adalah ... A. Budi, sering disebut “pahlawan”, Dia sendiri tidak tahu sebabnya. B. Budi sering disebut “pahlawan”. Dia sendiri tidak tahu sebabnya. C. Budi sering disebut “pahlawan”, dia sendiri tidak tahu sebabnya. D. Budi sering disebut pahlawan, Dia sendiri tidak tahu sebabnya. Jawaban B Pembahasan Tanda titik dua digunakan untuk mengapit kata yang dikhususkan, seperti sebutan pahlawan pada kalimat di atas. Kalimat tersebut terdiri atas dua kalimat. Maka setelah kata pahlawan harus dibubukan tanda titik. Soal Pendalaman 1. Bacalah teks berikut dengan saksama! Banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Misalnya dengan berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup. Selain itu, juga dengan menjaga asupan makanan. Jika ketiga cara ini dilakukan; niscaya tubuh senantiasa sehat. Penggunaan tanda titik dua pada kalimat terakhir adalah salah. Tanda baca yang tepat untuk menggantikan tanda titik dua pada kalimat tersebut adalah... A. tanda titik B. tanda koma C. tanda titik dua D. tanda petik dua 2. Cermati kalimat berikut ini! Saya baru saja membaca laskar pelangi. Penulisan kalimat tersebut yang benar adalah. .. A. Saya baru saja membaca laskar pelangi. B. Saya baru saja membaca Laskar Pelangi. C. Saya baru saja membaca “Laskar Pelangi”. D. Saya baru saja membaca Laskar Pelangi. 4. Cermati kalimat berikut! Pada hari sabtu 24 Mei 2014 Nida berulang tahun. Perbaikan penulisan sesuai pedoman EyD dari kalimat di atas adalah .... a. Pada hari Sabtu, 24 Mei 2014 Nida berulang tahun. b. Pada Hari Sabtu, 24 Mei 2014, Nida berulang tahun. c. Pada hari Sabtu 24 Mei 2014, Nida berulang tahun. d. Pada hari Sabtu, 24 Mei 2014, Nida berulang tahun. Contoh Soal dan Pembahasan
› Universitas Multimedia Nusantara mengembangkan prototipe aplikasi koreksi penulisan dalam bahasa Indonesia bernama U-Tapis. Pengembangan lanjutannya bisa dilakukan kolaboratif. DOKUMENTASI UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA Tampilan cara kerja aplikasi U-TapisJAKARTA, KOMPAS —- Kesalahan penulisan ejaan dan peluluhan kata dalam bahasa Indonesia masih kerap terjadi. Bagi akademisi dan pekerja di industri media, kesalahan seperti itu berpotensi mengganggu produktivitas Penulisan Kreatif, Penulisan Akademis, dan Bahasa Indonesia Fakultas Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara UMN, Niknik M Kuntarto, mengatakan, sesuai pengalamannya mengajar, persoalan itu dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, kebiasaan menulis, kurangnya inisiatif untuk mengecek kembali tulisan, kurang membuka kamus, dan mahasiswa merasa tidak pernah diajarkan sejak sekolah. Selain itu, kegiatan belajar-mengajar di jenjang pendidikan sebelumnya diduga juga membiarkan terjadinya kesalahan penulisan ejaan dan peluluhan kata. Tak heran, karena dibiarkan saja, kesalahan itu terbiasa mencontoh bahasa media di internet sehingga mereka kurang tahu letak kebenaran atau kesalahan. Guru ataupun dosen yang bukan mengajar bahasa Indonesia umumnya juga kurang memberikan kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar.Niknik M Kuntarto”Mahasiswa terbiasa mencontoh bahasa media di internet sehingga mereka kurang tahu letak kebenaran atau kesalahan. Guru ataupun dosen yang bukan mengajar bahasa Indonesia umumnya juga kurang memberikan kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar,” ujarnya dalam webinar ”U-Tapis, Penapis Ejaan Otomatis”, Selasa 27/10/2020, di penggunaan bahasa Indonesia di media massa daring, Niknik mengamati juga terdapat kesalahan ejaan dan peluluhan kata yang masih terulang. Dia menduga masih ada individu di industri media yang belum memahami penggunaan kata depan, kata awalan, konjungsi, pilihan diksi, dan tanda lalu, Niknik dan sejumlah dosen dari berbagai program studi di UMN berkumpul untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Dia lantas mencetuskan ide membuat aplikasi yang bisa menggugah individu, terutama mahasiswa, untuk peduli bahasa Indonesia. Ide itu disambut baik oleh dosen dari program studi itu, pengembangan aplikasi U-Tapis dikerjakan. Aplikasi ini menggunakan kecerdasan buatan. Saat ini, U-Tapis masuk fase uji juga Sekolah Bahasa Indonesia di Tengah PandemiMenurut dosen program studi Informatika UMN, Julio C Young, U-Tapis akan dikembangkan sebagai perangkat lunak untuk koreksi penulisan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Hanya saja, saat ini, kemampuan U-Tapis masih memperbaiki kesalahan ejaan dan peluluhan kata saat individu mengetik penulisan, baik berwujud kalimat maupun menggunakan algoritma ”Symspell”. Algoritma Symspell bekerja dengan cara menerima masukan kata-kata yang dianggap valid, lalu melakukan modifikasi deletion terhadap setiap kata dan menghitung jarak atas modifikasi yang telah dilakukan. Setiap kemungkinan modifikasi dan perbaikan kata disimpan dalam sebuah tipe data menyerupai buku telepon atau look-up mengaku mengalami kendala saat melakukan pengumpulan konten untuk dipakai sebagai basis data berukuran besar atau web content crawling. Hal ini disebabkan ketidaktersediaan kamus bahasa Indonesia yang bersifat open daring yang dimiliki pemerintah belum menyediakan perubahan bentuk kata sampai ke tahap kompleks, misalnya kata ”sedia” bisa berubah menjadi ”bersedia”, ”tersedia”, ”disediakan”, dan ”menyediakan”. Kamus daring hanya menyediakan kata ”sedia” beserta makna.”Metode web content crawling memiliki kelemahan juga. Hasil data umumnya bukan data yang siap digunakan langsung. Algoritma Symspell belum memperhatikan konteks sebuah kata,” ujar Julio, pengembangan lanjut U-Tapis dapat menggandeng peneliti bahasa Indonesia lintas instansi. Hal itu akan memudahkan penguatan basis data berukuran besar untuk dibaca oleh teknologi kecerdasan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UMN PM Winarno menyampaikan, U-Tapis merupakan bagian dari upaya kampus berkontribusi terhadap inovasi peringatan Hari Sumpah koreksi ejaan sejenis sebenarnya sudah berkembang, terutama menyangkut bahasa Inggris. Dia mencontohkan, perangkat lunak Microsoft Word telah disisipkan fitur koreksi ejaan. Apabila fitur itu dihidupkan, kesalahan penulisan ejaan kata pada kalimat ataupun paragraf bahasa Inggris secara otomatis akan diperbaiki. Dalam tradisi masyarakat yang berbahasa Inggris, mereka umumnya sangat sensitif terhadap mendukung pengembangan tingkat lanjut U-Tapis lebih kolaboratif. Ada berbagai peluang penambahan kemampuan U-Tapis, seperti kemampuan bekerja di sistem operasi ponsel pintar. Kesalahan penulisan, lalu dihapus ataupun diperbaiki, berpotensi mengurangi produktivitas saat juga Salah Siapa?”Perangkat lunak koreksi di bahasa Inggris sudah marak, sedangkan aplikasi sejenis di bahasa Indonesia relatif belum. Kami harap, U-Tapis bisa memperkaya khazanah teknologi terkait bahasa Indonesia,” ujar Winarno. EditorAloysius Budi Kurniawan
Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh soal memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang contoh soal memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami contoh soal memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan. Ringkasan Materi UN 2019/2020 Kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca harus diperbaiki agar menjadi kalimat yang baku. Kesalahan penulisan huruf seperti kesalahan dalam penggunaan huruf kapital, huruf bercetak miring, huruf bercetak tebal, dan huruf diftong harus diperbaiki sesuai PUEBI. Demikian pula jika terjadi kesalahan penulisan kata yang mencakup kesalahan penulisan kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata majemuk, akronim, lambang bilangan, dan sebagainya. Tidak hanya itu, kesalahan pemakaian tanda baca yang meliputi kesalahan pemakaian tanda titik, tanda koma, kesalahan tanya, tanda seru, tanda hubung, dan sebagainya pun perlu diperbaiki. Contoh Soal UN 2019/2020 Di bawah ini adalah beberapa contoh soal memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang contoh soal memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan. Adapun contoh soal tersebut adalah sebagai berikut. 1. Bacalah kalimat berikut! Andrea Hirata menulis tentang jalan kehidupannya mulai dari kampung halaman hingga lika-liku meraih cita-cita dalam tetralogi buku dengan judul; 'Langkar Pelangi', 'Sang Pemimpi', 'Edensor', dan 'Maryamah Karpov' Perbaikan penulisan pada kalimat tersebut adalah .... A. Andrea Hirata menulis tentang jalan kehidupannya mulai dari kampung halaman hingga lika-liku meraih cita-cita dalam tetralogi buku dengan judul; 'Langkar Pelangi', 'Sang Pemimpi', 'Edensor', dan 'Maryamah Karpov'. B. Andrea Hirata menulis tentang jalan kehidupannya mulai dari kampung halaman hingga lika-liku dalam tetralogi buku dengan judul 'Langkar Pelangi', 'Sang Pemimpi', 'Edensor', dan 'Maryamah Karpov'. C. Andrea Hirata menulis tentang jalan kehidupannya mulai dari kampung halaman hingga lika-liku meraih cita-cita dalam tetralogi buku dengan judul; 'Langkar Pelangi', 'Sang Pemimpi', 'Edensor', dan 'Maryamah Karpov'. D. Andrea Hirata menulis tentang jalan kehidupannya mulai dari kampung halaman hingga lika-liku meraih cita-cita dalam tetralogi buku dengan judul Langkar Pelangi, 'Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Pembahasan Perbaikan penulisan tanda baca pada kalimat tersebut adalah Andrea Hirata menulis tentang jalan kehidupannya mulai dari kampung halaman hingga lika-liku meraih cita-cita dalam tetralogi buku dengan judul Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Setelah kata dengan judul tidak diberi tanda baca. Selanjutnya, judul novel tidak perlu tanda petik tunggal '...' tetapi dicetak miring. 2. Bacalah kalimat berikut! Semua siswa di dalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone milik gurunya. Perbaikan penulisan ejaan yang benar adalah .... A. Semua siswa didalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone milik gurunya B. Semua siswa didalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone milik gurunya C. Semua siswa di dalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone milik gurunya D. Semua siswa di dalam kelas memiliki smartphone yang bahkan melebihi kecanggihan smartphone milik gurunya Pembahasan Perbaikan penulisan ejaan yang benar adalah penulisan di dalam dan penulisan smartphone dicetak miring karena merupakan bahasa asing. Selain itu, kalimat harus diakhiri dengan intonasi final yang dinyatakan dengan tanda titik pada kalimat tersebut. 3. Orang-orang film Indonesia memiliki potensial membuat film. Para sineas muda di negeri ini berpeluang besar membuat film-film alternatif yang cukup fenomena. Perbaikan kata bercetak miring pada kutipan teks di atas adalah .... A. film, potensi, fenomenal B. perfilman, potensi, fenomenal C. perfilman, berpotensi, fenomenal D. perfilman, potensi, fenomena Pembahasan Perbaikan kata bercetak miring pada kutipan teks di atas adalah perfilman, potensi, dan fenomenal. Jadi, pilihan jawaban yang sesuai dengan kalimat tersebut adalah B. Cermatilah teks laporan berikut untuk soal nomor 4 dan 5! Puluhan ribu para transmigran yang tinggal di berbagai wilayah Kalimantan Selatan berbeda-beda nasibnya. Ada yang sukses, tetapi tidak sedikit yang gagal. Di antara mereka yang gagal, ada yang tetap bersabar sambil berusaha lebih keras memperbaiki kehidupan mereka. Bagi yang tidak mau bersabar, banyak yang kembali ke Jawa walaupun mereka tidak memiliki apa-apa lagi di daerah asalnya. 4. Kesalahan penggunaan kata dalam kalimat pertama teks laporan tersebut adalah .... A. kata "berbeda-beda" seharusnya ditulis "berbeda B. penggunaan kata "para" yang mubazir C. kata "puluhan ribu" seharusnya di hilangkan D. kata "tetapi" seharusnya diganti "namun" Pembahasan Kesalahan penggunaan kata dalam kalimat pertama teks laporan tersebut adalah penggunaan kata para yang mubazir. Jadi, pilihan jawaban yang paling sesuai adalah B. 5. Kesalahan ejaan pada kalimat terakhir teks laporan tersebut adalah .... A. kata "kembali" seharusnya diganti pulang B. kata "walaupun" seharusnya diganti "meskipun" C. kata "kembali" seharusnya diganti "dikembalikan" D. kata "asalnya" seharusnya diganti "asal mereka" Pembahasan Kesalahan ejaan pada kalimat tersebut adalah kata "walaupun" seharusnya diganti "meskipun". Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah B. 6. Penggunaan ejaan yang tidak tepat terdapat pada kalimat .... A. Novel Laskar Pelangi karya Andra Hirata merupakan novel favorit pilihan pembaca B. Api yang membakar hutan Gunung Lawu mendekati permukiman warga sekitar C. SMP Insan Cendikia membentuk panitia untuk memperingati Hari Anti Narkoba D. Festival Nasional Seni Pertunjukkan 2015 digelar di gedung pewayangan kautaman TMII. Pembahasan Penggunaan ejaan yang tidak tepat terdapat pada kalimat Festival Nasional Seni Pertunjukkan 2015 digelar di gedung pewayangan kautaman TMII. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah D. 7. Pemakaian tanda baca yang tidak tepat terdapat pada kalimat .... A. Intan bertanya, "Siapakah yang akan mewakili lomba cerdas cermat se-Yogyakarta? B. Wawan menyelesaikan pendidikannya, pada Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya C. Paman menasihati anaknya, "Bekerjalah dengan rajin di negeri orang, Nak!" D. Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun Pembahasan Pemakaian tanda baca yang tidak tepat terdapat pada kalimat Wawan menyelesaikan pendidikannya, pada Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah B. 8. Penggunaan ejaan tidak tepat terdapat pada kalimat .... A. Novel Athirah merupakan novel biografi ibunda Wakil Presiden Jussuf Kalla B. Dari kejauhan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu terlihat sangat indah C. Upacara peringatan hari ABRI dipimpin oleh Mayor Surya Haryaka D. Pameran lukisan digelar di gedung bentara budaya, Yogyakarta Pembahasan Penggunaan ejaan tidak tepat terdapat pada kalimat Pameran lukisan digelar di gedung bentara budaya, Yogyakarta. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah D. 9. Perhatikan kalimat berikut! Harimau sumatra termasuk satwa langka yang hanya ditemukan di pulau sumatra. Penggunaan tepat penulisan huruf kapital kalimat tersebut adalah .... A. Harimau sumatra termasuk satwa langka yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra B. Harimau sumatra termasuk satwa langka yang hanya ditemukan di Pulau sumatra C. Harimau Sumatra termasuk satwa langka yang hanya ditemukan di pulau Sumatra D. Harimau Sumatra termasuk satwa langka yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra Pembahasan Penggunaan tepat penulisan huruf kapital kalimat tersebut adalah Harimau sumatra termasuk satwa langka yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah A. 10. Perhatikan kalimat berikut! Sekolah ini dibangun pada tahun 80 an Penggunaan tanda baca tepat terdapat pada kalimat .... A. Sekolah ini dibangun pada tahun 80, an B. Sekolah ini dibangun pada tahun 80 an C. Sekolah ini dibangun pada tahun 80-an D. Sekolah ini dibangun pada tahun 80_an Pembahasan Penggunaan tanda baca tepat terdapat pada kalimat Sekolah ini dibangun pada tahun 80-an. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah C. 11. Bacalah kalimat berikut! Buku mag dan gangguan pencernaan diterbitkan oleh sunda kelapa pustaka Perbaikan tepat penggunaan ejaan pada kalimat tersebut adalah .... A. Buku "mag dan gangguan pencernaan" diterbitkan oleh Sunda Kelapa Pustaka B. Buku Mag dan Gangguan Pencernaan diterbitkan oleh Sunda Kelapa Pustaka C. Buku "Mag dan Gangguan Pencernaan" diterbitkan oleh Sunda Kelapa Pustaka D. Buku Mag Dan Gangguan Pencernaan diterbitkan oleh Sunda Kelapa Pustaka Pembahasan Perbaikan tepat penggunaan ejaan pada kalimat tersebut adalah Buku Mag dan Gangguan Pencernaan diterbitkan oleh Sunda Kelapa Pustaka. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah B. 12. Perhatikan kalimat berikut! Ayah selalu membawa oleh-oleh salak bali jika pulang dari pulau dewata Penggunaan yang tepat penulisan huruf kapital pada kalimat tersebut adalah .... A. Ayah selalu membawa oleh-oleh salak bali jika pulang dari Pulau Dewata B. Ayah selalu membawa oleh-oleh Salak Bali jika pulang dari pulau dewata C. Ayah selalu membawa oleh-oleh salak Bali jika pulang dari Pulau Dewata D. Ayah selalu membawa oleh-oleh Salak Bali jika pulang dari Pulau Dewata Pembahasan Penggunaan yang tepat penulisan huruf kapital pada kalimat tersebut adalah Ayah selalu membawa oleh-oleh salak bali jika pulang dari Pulau Dewata. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah A. Buka Soal Lainnya di Link Berikut! Menentukan alasan penggunaan ejaan dan tanda baca Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca Menggunakan ejaan dan tanda baca pada teks Menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca Menentukan alasan kesalahan penggunaan istilah, kata, kalimat, dan ketidakpaduan paragraf Memperbaiki kesalahan penggunaan istilah, kata, kalimat, dan ketidakpaduan paragraf Menggunakan konjungsi yang tepat dalam kalimat Menggunakan kata bentukan Menunjukkan kesalahan penggunaan kata dan kalimat Mengubah teks kebentuk lain Menulis dengan ilustrasi tertentu Memvariasikan kata dan kalimat sesuai konteks Melengkapi paragraf atau bagian teks Menyusun urutan kalimat berbagai jenis teks Melengkapi kalimat dengan istilah/kata Mengomentasi unsur intrinsik karya sastra Menunjukkan bukti latar dan watak Mengomentari isi teks Menyimpulkan isi teks Menentukan ide pokok teks Perbandingan pola pengembangan dan penggunaan bahasa cerpen dan fabel Simpulan sebab/akibat dalam cerpen dan fabel Simpulan makna simbol dalam cerpen dan fabel Bagian cerpen/fabel dan isi tersirat dalam cerpen/fabel Perbandingan penggunaan bahasa dan pola penyajian beberapa teks Makna kata dan makna tersurat dalam cerpen dan fabel Keunggulan/kelemahan karya sastra dan nonsastra Ringkasan isi teks Penggunaan bahasa dan pola penyajian jenis teks Rangkuman/ringkasan isi teks Simpulan pendapat pro dan kontra Gagasan utama, kalimat utama, dan simpulan teks Menentukan bagian teks Menentukan informasi tersurat teks Menentukan makna kata/kalimat dalam teks Buka Soal Online di Link Berikut!
Secara umum, arti revisi adalah proses untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu. Foto umum, arti revisi adalah proses untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu, seperti tulisan, dokumen, atau karya lainnya, dengan tujuan meningkatkan kualitas, kejelasan, atau ini bisa banyak diajukan di berbagai bidang kehidupan, baik di dunia pendidikan maupun dunia dilakukan setelah suatu karya selesai dibuat, dan melibatkan perubahan pada struktur atau isi dari karya tersebut. Berikut penjelasan Arti Revisi?Menurut KBBI, arti revisi adalah peninjauan pemeriksaan kembali untuk perbaikan. KBBI, arti revisi adalah peninjauan pemeriksaan kembali untuk perbaikan. Dikutip dari buku Analisis Pembelajaran Tematik karya Dr. Andi Prastowo, revisi adalah tahap perbaikan terhadap bahan ajar yang telah dibuat berdasarkan masukan-masukan perbaikan yang diperoleh melalui tahap utama dari revisi adalah memperbaiki kekurangan, meningkatkan kualitas, memperbaiki kesalahan, dan meningkatkan keterbacaan karya. Tahapan revisi meliputi membaca dan memahami karya, identifikasi kekurangan, membuat rencana revisi, implementasi revisi, membaca ulang dan mengoreksi, serta evaluasi dan RevisiRevisi terdiri dalam beberapa jenis, tergantung pada hal yang ingin direvisi, seperti1. Revisi KontenMelibatkan perubahan pada isi atau materi karya. Hal ini mencakup penghapusan, penambahan, atau pengubahan informasi untuk meningkatkan kejelasan, ketepatan, atau Revisi StrukturFokus pada perubahan dalam organisasi atau tata letak suatu karya. Ini mungkin melibatkan perubahan pada urutan bagian, penghapusan atau penambahan sub-bagian, atau penyesuaian alur Revisi GayaMencakup perubahan dalam gaya penulisan, penggunaan bahasa, dan tone. Revisi ini bertujuan untuk meningkatkan keefektifan komunikasi dan keterbacaan Revisi Tata Bahasa dan EjaanMelibatkan perbaikan kesalahan tata bahasa, ejaan, atau penggunaan kata yang salah menggunakan panduan tertentu, seperti EYD dalam suatu RevisiPenerapan revisi tentunya memiliki fungsi maupun tujuannya. Berikut fungsi dari revisiMeningkatkan Kualitas Revisi bertujuan untuk meningkatkan kualitas keseluruhan karya, baik dari segi konten, struktur, tata bahasa, maupun gaya Kekurangan Revisi membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan atau kelemahan dalam karya yang dapat mengganggu pemahaman atau mengurangi Keterbacaan Revisi dapat membantu membuat karya lebih mudah dipahami dan menarik bagi pembaca atau audiens Kesalahan Revisi juga bertujuan untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, atau kesalahan teknis lainnya yang mungkin ada dalam RevisiTahapan revisi meliputi membaca dan memahami karya, identifikasi kekurangan, membuat rencana revisi, implementasi revisi. Foto revisi terdiri dari beberapa tahap, yakniMembaca dan Memahami Karya Tahap awal revisi melibatkan membaca karya secara keseluruhan untuk memahami isi, struktur, dan gaya penulisan yang Kekurangan Setelah membaca karya, identifikasi kekurangan atau kelemahan yang perlu diperbaiki. Hal ini dapat mencakup perubahan pada isi, struktur, gaya penulisan, atau kesalahan tata Rencana Revisi Buat rencana revisi yang jelas, termasuk langkah-langkah yang akan diambil untuk memperbaiki Revisi Lakukan perubahan yang direncanakan pada karya asli. Ini melibatkan mengubah atau menambahkan konten, memperbaiki struktur, atau melakukan perubahan gaya Ulang dan Mengoreksi Setelah melakukan revisi, baca kembali karya dan koreksi kesalahan tata bahasa, ejaan, atau kesalahan lain yang mungkin dan Penilaian Langkah terakhir adalah mengevaluasi kembali karya yang telah direvisi untuk memastikan bahwa revisi telah berhasil mencapai tujuan yang tujuan revisi?Apa itu revisi?Apa saja tahapan revisi?
Menyunting dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematik penyajian, isi, dan bahasa menyangkut ejaan, diksi atau pilihan kata, dan struktur kalimat. Dari definisi tersebut terkandung pengertian bahwa menyunting adalah kegiatan memeriksa dan memperbaiki naskah. Menyunting dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur berikut. Ketepatan Penulisan Huruf Kapital Pedoman penulisan huruf kapital yang sering digunakan dalam soal Ujian Nasional sesuai EyD sebagai berikut. Huruf kapital digunakan sebagai penanda awal kalimat. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan diikuti nama orang. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jababatan dan pangkat diikuti nama orang atau dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata termasuk kata ulang sempurna dalam judul buku, majalah, surat kabar, da makalah, kecuali kata tugas dan kata penghubung. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Ketepatan Penggunaan Huruf Miring a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. Ketepatan Penggunaan Tanda Baca. Tanda baca digunakan untuk memperjelas dan mempertegas isi bacaan yang disampaikan kepada pembaca. Fungsi tanda baca sering digunakan dalam kalimat soal Ujian Nasional seperti berikut. baca titik . digunakan pada akhir kalimat bukan pertanyaan atau seruan. b. Tanda koma , digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya, atau memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. c. Tanda petik "..." digunakan untuk mengapit petikan langsung berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. d. Tanda baca titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap diikuti rangkaian atau pemerian. e. Tanda hubung - digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang, merangkaian se- dengan kata awal berhuruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap. Contoh Soal 1. Penggunaan ejaan tidak tepat terdapat pada kalimat ... A. Novel Laskar Pelangi merupakan salah satu novel motivasi pendidikan di Indonesia. B. Api yang membakar hutan Gunung Lawu mendekati permukiman warga sekitar. C. SMP Nusantara membentuk panitia untuk memperingati Hari Anti Narkoba. D. Festival Nasional Seni Pertunjukan 2014 digelar di gedung pewayangan kautaman TMII. Jawaban D Kalimat pada pilihan jawaban D menggunakan ejaan tidak tepat karena kesalahan penggunaan huruf kapital. Perbaikan tepat ejaan pada kalimat tersebut adalah Festival Nasional Seni Pertunjukkan 2014 digelar di Gedung Pewayangan Kautaman TMII. Penulisan Gedung Pewayangan Kautaman seharusnya ditulis dengan diawali huruf kapital karena menunjukkan nama tempat. Sementara itu, pemakaian huruf kapital pada pilihan jawaban A, B, dan C sudah tepat. 2. Pemakaian tanda baca tidak tepat terdapat pada kalimat ... bertanya, "Siapakah yang akan mengikuti lomba menari se-Bandung?" B. Jani menyelesaikan pendidikannya, pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. C. Paman menasehati anaknya, "Bekerjalah dengan rajin di negeri orang, Nak!" D. Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun. Jawaban B Kalimat pada pilihan jawaban B menggunakan tanda baca tidak tepat karena karena kesalahan peletakan penggunaan tanda koma. Perbaikan tepat tanda baca pada kalimat tersebut adalah Jani menyelesaikan pendidikannya pada Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Penulisan antara jurusan dan fakultas seharusnya ditulis dengan dipisahkan tanda koma. Sementara itu, pemakaian tanda koma pada pilihan jawaban A, C, dan D sudah tepat.
memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan