meneladani perjuangan dakwah rasulullah di madinah

MateriPAI X BAB 9 Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah di Madinah Guru Negeri Sabtu, 17 Oktober 2020 Hijrah Ke Madinah Persaudaraan Kaum Ansor dan Muhajirin Masyarakat Berlandaskan Islam Peletakan Dasar Kehidupan Bermasyarakat Surat Nabi Kepada Raja Peristiwa Penaklukan Mekah Menerapkan Perilaku Mulia Daftar Pustaka Tags: PAI SMA Lihat Komentar MeneladaniPerjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Madinah Pemboikotan, Faktor Lain Rasul Berhijrah Pemboikotan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy, yang meliputi : Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung Rasulullah. Tidak seorang pun berhak mengadakan ikatan perkawinan dengan orang muslim. Melarang keras bergaul dengan para muslim. Berikutstrategi dakwah yang dijalankan Rasullah saw pada periode Madinah, kecuali a. Dakwah dengan mendirikan masjid b. Dakwah dengan perjanjian dan bai'at c. Dakwah dengan pemaksaan d. Dakwah dengan korespondensi dan utusan dengan raja-raja Jawaban: c. Dakwah dengan pemaksaan 6. Berikut hikmah di balik peristiwa hijrah ke Madinah, kecuali a. MateriMeneladani Perjuangan Dakwah Rasullah Saw di Madinah (PAI Kelas 10) - Mata Pendidikan Meneladani Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah - GoGetolGan Makalah Dakwah Rasulullah di Madinah - RPP 1 LEMBAR Bab 9 dakwah di madinah MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM - ppt download 1 40 Soal PAI : Perjuangan Rasulullah Saw di Mekah & Kunci Jawaban. 2. 40 Soal PAI Dakwah Rasulullah Saw di Madinah & Jawaban. 3. 40 Soal PAI : Al-Quran dan Hadis Adalah Pedoman Hidupku & Jawaban. Demikian contoh latihan soal PAI Kelas 10 SMA SMK tentang perjuangan Rasulullah di Mekah beserta kunci jawaban/ pembahasan soal. Sie Sucht Ihn Freiburg Im Breisgau. March 18, 2023 2 min read Perjuangan Dakwah Rasulullah Di Madinah – Keteladanan sikap Rasulullah saw terhadap kesempurnaan akhlak manusia merupakan rahmat bagi seluruh alam untuk membangun manusia mulia dan pekerja dakwah secara diam-diam Dakwah di muka umum Memiliki semangat yang kuat Ketahanan dan kesabaran Akhlak mulia yang bijak Taqwa yang teguh kepada Allah. Gambaran masyarakat Mekah sebelum masuknya Islam Masyarakatnya mengalami degradasi moral yang luar biasa, seperti musyrik, perampokan, pembunuhan, mabuk-mabukan dan perzinahan. Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam. Ada pribadi yang berakhlak mulia dan unggul, jujur, beriman, berani, santun, dermawan, pemaaf, rendah hati, sederhana dan lain-lain. Perjuangan Dakwah Rasulullah Di Madinah Berkhotbah secara rahasia Nabi saw. Pemberitaan rahasia kepada teman dekat dan keluarga. Maka yang pertama masuk Islam adalah 1. Siti Khadijah 2. Ali Bin Abi Thalib 3. Abu Bakar 4. Zaid bin Haritsah 5. Bilal bin Rabah Dakwah di tempat terbuka Setelah berdakwah sembunyi-sembunyi, Nabi kembali gelisah. Dua setengah tahun telah berlalu dan tidak ada wahyu lebih lanjut yang muncul. Maka pada saat itu Jibril datang membawa wahyu QS. Al-Mudasir ayat 1-7 Tantangan yang dihadapi Nabi dan para sahabatnya Para pemuka Quraisy bersatu menentang dakwah Nabi, mulai mengintimidasi dan menyiksa para pengikut Nabi. Sementara itu, Nabi dan para sahabat melanjutkan dakwah hingga masuknya dua orang Quraisy, Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab. Teguh jiwa, sabar, sikap bijaksana, teguh, berakhlak mulia dan tawakal kepada Allah. Dakwah Rasulullah Saw Periode Mekkah Tuhan berfirman untuk membangun orang-orang yang mulia dan berguna “… Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di hadapan Allah adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Bersaksi.” QS. 13 Dalil-dalil di atas menunjukkan sifat keadilan Tuhan, yaitu semua manusia sama di hadapan Tuhan, dan taqwa berarti manusia dimuliakan oleh Tuhan. Untuk memuliakan Tuhan, yang utama adalah kita harus menaati Tuhan dan utusan-Nya. Tn. “Taatilah Allah dan Rasul Muhammad agar Dia memberimu rahmat.” QS. Ali Imran/3 132 Menyempurnakan akhlak manusia Sejarah telah mencatat bahwa masyarakat Mekah pada khususnya dan bangsa Arab pada umumnya disebut sebagai masyarakat “jahil” sebelum Islam. Kata “ketidaktahuan” berarti bodoh, gelap dan salah. Berangkat dari keadaan masyarakat Arab, Allah mengutus Nabi untuk memberikan terang dan terang bagi kehidupan manusia. Rasulullah saw. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” HR. Muslim Sebagai rahmat bagi seluruh dunia misi yang diutus oleh Nabi Muhammad SAW. Ternyata menjadi berkah bukan hanya bagi umat Islam tetapi juga bagi alam semesta itu sendiri. Ajaran Nabi Muhammad saw. bersifat universal dan mencakup semua aspek kehidupan. Al-Quran adalah pedoman hidup yang menjelaskan, memahami, membimbing dan menjelaskan segala sesuatu yang dihadapi manusia. Status Madinah Sebelum kedatangan Nabi, Madinah disebut Yatsrib. Kondisi tanah di Madinah subur dan penduduknya memiliki usaha pertanian, perdagangan dan peternakan. Selalu ada dua suku Arab yang bermusuhan, Aus dan Khazraj. Hijrah Nabi Muhammad. Ke Madinah Kisah Hijrah Nabi dimulai dengan peristiwa Bai’at Aqaba I dan Bai’at Aqaba II, ketika ia dan Abu Bakar tinggal di gua Hira selama tiga hari selama proses Hijrahnya. Kemudian, dalam perjalanan ke Madinah, ia membangun sebuah masjid bernama Masjid Quba, yang merupakan masa Hijrahnya Nabi Muhammad. Perpindahan ke Madinah secara fisik ditandai dengan dibangunnya Masjid Nabawi Melalui sistem sosial ekonomi pendapatan utama pemerintahan nabi. yaitu penghasilan primer yaitu zakat dan penghasilan tambahan yaitu tebusan tawanan perang, harta, rampasan perang, harta wakaf, zakat fitrah, sedekah dan denda haji. MELALUI KEGIATAN PERDAGANGAN Prinsip ajaran Islam tentang perdagangan adalah memberikan kemudahan, melarang ihtikhar, melarang penggunaan riba, cinta kasih, dan menahan diri dari jual beli kekerasan. “Meniru perjuangan Rasulullah saw. Perencanaan yang matang, kerjasama yang baik, kejujuran yang tulus, pengorbanan yang besar, persaudaraan dan kebanggaan sebagai seorang muslim. Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw Di Mekkah Untuk mengoperasikan situs web ini, kami merekam dan membagikan data pengguna dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie kami. Sejarah dakwah rasulullah di madinah, substansi dakwah rasulullah di madinah, makalah dakwah rasulullah di madinah, dakwah rasulullah di madinah, makalah meneladani perjuangan dakwah rasulullah saw di madinah, strategi dakwah rasulullah di madinah, dakwah rasulullah periode madinah, metode dakwah rasulullah di madinah, rangkuman dakwah rasulullah di madinah, perjuangan dakwah rasulullah, tujuan dakwah rasulullah di madinah, dakwah rasulullah di mekah Perjuangan Dakwah Rasulullah Oleh H. DJULIAR RASYID [ Pimpinan yayasan Dakwah dan Pendidikan Al Furqon Palembang ] SATUJALAN NETWORK – Tiada alasan untuk tidak meneladani Rasulullah dalam setiap prilaku kehidupan seorang Muslim. Rasulullah adalah tokoh dan teladan ummat Islam. Dialah pemimpin agung yang menjadi panutan dan junjungan miliaran umat Muslim hingga akhir zaman. Kepemimpinannya diakui tidak hanya oleh kalangan Muslim, tapi juga intelektual dan tokoh non-Muslim. Tak terhitung banyaknya buku dan kitab yang mengupas kebesaran sosok Muhammad SAW, baik sebagai pemimpin agama, pemerintahan, panglima militer, kepala keluarga, maupun beragam posisi lainnya. Tidak ada cela dari perjalanan hidup sosok agung tersebut. Pantaslah jika Allah enyebutkan dalam Alquran bahwa dalam diri Muhammad terdapat suri teladan yang baik. Salah satu kitab yang mengupas perjalanan Rasulullah SAW adalah Sirah An-Nabawiyah karangan Syekh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Buku ini mengupas secara panjang lebar perjalanan kehidupan Rasulullah dari kecil hingga wafat. Juga kondisi Jazirah Arab sebelum Rasulullah dilahirkan. Kupasan Dakwah yang dilakukan Raslulullah SAW, dibagi pada dua periode, yaitu periode Makkah dan Madinah. Periode Makkah sendiri dibagi beberapa bagian. Yaitu, dakwah siriyyah sembunyi-sembunyi yang berlangsung selama tiga tahun, dakwah secara terang-terangan, dan dakwah di luar Makkah hingga ke periode Madinah sampai beliau wafat. Harus diakui dalam rentang waktu 23 tahun masa dakwah Rasulullah, keberhasilan yang dicapai sangat luar biasa. Bahkan, hal itu tentu akan bertahan hingga saat ini sampai akhir zaman kelak. Sosok Rasulullah mengajarkan tentang bagaimana menggunakan media dakwah secara efektif dan efesien guna mengajak umat manusia untuk beriman dan taat kepada Allah. Dalam sisi kehidupan keluarga, sosok Muhammad adalah sosok yang telah berhasil mengaplikasikan hak dan kewajiban tiap anggota keluarga. Sebagaimana kewajibannya, setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini didasarkan pada firman Allah swt “Wahai kaum mukmin, hendaklah di antara kalian ada segolongan orang yang mengajak untuk mengikuti Allah dan Rasul-Nya, menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Mereka yang melakukan amal kebaikan itu, adalah orang-orang yang beruntung di akhirat.” QS. Al-Imran 104,. Kemudian ayat yang terkait dengan dawah adalah bahwa “Wahai kaum mukmin kalian benar-benar ummat terbaik yang ditampilkan ke tengah manusia lainnya, supaya kalian menyuruh manusia berbuat baik, mencegah perbuatan munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya kaum Yahudi dan Nasrani mau beriman kepada Alqur’an dan kenabian Muhammad, maka hal itu lebih menguntungkan mereka. Diantara kaum yYahudi dan Nasrani ada yang mau beriman. Akan tetapi sebagian besar dari mereka penentang kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad. QS. Al-Imran 110 . Urgensi Dakwah Dasar kewajiban itu tak bisa dielakkan lagi, dengan adanya seluruh ayat-ayat tersebut. Kemudian;” Wahai Muhammad, ajaklah manusia kepada Islam, agama Tuhammu, dengan hujah-hujah yang kuat, nasehat yang baik dan sanggahlah hujah lawanmu dengan hujah yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui siapa yang menyimpang dari Agamanya dan Allah Maham Mengetahui orang-orang yang mendapat hidayah. ” QS. An-Nahl 125. Dari Abdullah bin Umar ra dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” [HR. Bukhari]. “Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika dengan lisan tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman.” [HR. Muslim]. Riwayat-riwayat di atas merupakan dalil yang shahih mengenai kewajiban dakwah atas setiap Mukmin dan Muslim. Bahkan, Allah swt mengancam siapa saja yang meninggalkan dakwah Islam, atau berdiam diri terhadap kemaksiyatan dengan “tidak terkabulnya doa”. Bahkan, jika di dalam suatu masyarakat, tidak lagi ada orang yang mencegah kemungkaran, niscaya Allah akan mengadzab semua orang yang ada di masyarakat tersebut, baik ia ikut berbuat maksiyat maupun tidak. Kenyataan ini menunjukkan dengan sangat jelas, bahwa hukum dakwah adalah wajib, bukan sunnah. Sebab, tuntutan untuk mengerjakan yang terkandung di dalam nash-nash yang berbicara tentang dakwah datang dalam bentuk pasti. Indikasi yang menunjukkan bahwa tuntutan dakwah bersifat pasti adalah, adanya siksa bagi siapa saja yang meninggalkan dakwah. Ini menunjukkan, bahwa hukum dakwah adalah wajib. Pada dasarnya, urgensitas dakwah bagi kehidupan manusia telah digambarkan oleh Rasulullah saw di dalam sebuah haditsnya “Perumpamaan orang-orang yang mencegah berbuat maksiat dan yang melanggarnya adalah seperti kaum yang menumpang kapal. Sebagian dari mereka berada di bagian atas dan yang lain berada di bagian bawah. Jika orang-orang yang berada di bawah membutuhkan air, mereka harus melewati orang-orang yang berada di atasnya. Lalu mereka berkata Andai saja kami lubangi kapal pada bagian kami, tentu kami tidak akan menyakiti orang-orang yang berada di atas kami’. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh orang-orang yang berada di atas padahal mereka tidak menghendaki, akan binasalah seluruhnya. Dan jika dikehendaki dari tangan mereka keselamatan, maka akan selamatlah semuanya”. HR. Bukhari Dakwah adalah aktivitas yang sangat urgen untuk menyelamatkan kehidupan umat manusia dari kehancuran dan kenistaan. Lebih dari itu, dakwah tidak hanya menyelamatkan orang-orang yang melakukan maksiyat saja, akan tetapi juga akan menghindarkan seluruh aktivitas ummat manusia dari dampak buruk akibat kemaksiyatan dan kedzaliman yang ada.* 1BAB 10 Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Memahami makna perjuangan dakwah di Madinah Menganalisis faktor-faktor keberhasilan dakwah di Madinah Menunjukkan sikap ukhuwwah atau persaudaraan dalam 2Membuka Relung Hati Cermai gambar dan wacana berikut! Lingkungan yang baik semesinya menjadi tempat ideal bagi kaum muslimin untuk dijadikan tempat inggal. Lingkungan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pribadi dan perilaku seseorang. Orang yang inggal di lingkungan yang baik akan memiliki karakter dan pribadi yang baik pula. Sementara orang yang hidup dan inggal di lingkungan yang buruk secara lambat atau cepat akan terpengaruh perilaku buruk lingkungannya. Orang yang baik adalah orang yang berada di lingkungan yang buruk namun dia idak saja idak terpengaruh oleh lingkungan yang buruk. Bahkan lebih dari itu, ia akan berupaya mengubah lingkungan buruk tersebut menjadi lingkungan yang baik. Demikian halnya dengan Rasulullah saw, Ia hidup dan inggal di dalam lingkungan yang saat itu jauh dari peradaban. Lingkungan yang oleh para sejarawan disebut dengan lingkungan jahiliah. Ia lahir di tengah-tengah masyarakat yang sangat jauh dari nilai-nilai kesusilaan. Mabuk-mabukan, merampok, memperkosa, membunuh, berzina dan bahkan mereka menyembah benda yang sama sekali idak memberikan kebaikan buat mereka sendiri, yaitu berhala. Namun demikian, lingkungan yang buruk tersebut sama sekali idak menjadikan Muhammad saw. terpengaruh karenanya. Ia bahkan menjadi orang yang sangat membenci perilaku jahiliah lingkungannya tersebut. Bahkan, idak hanya membencinya, Muhammad saw. pun, berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat jahiliah agar meninggalkan perbuatan-perbuatan jahil tersebut. Keteladan Rasulullah saw. dalam membina lingkungannya, mesilah menjadi perhaian kaum muslimin sebagai umatnya. Rasulullah saw. mengajarkan bagaimana sikap yang harus ditunjukkan oleh orang-orang yang beriman agar ia idak ikut terbawa arus negaif lingkungan sekitarnya. Ia bahkan diwajibkan menjadi bagian perubahan posiif bagi lingkungan sekelilingnya. Tentu saja hal tersebut memerlukan usaha-usaha cerdas agar mencapai hasil yang maksimal. Hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah sesungguhnya adalah upaya cerdas beliau dalam membangun kekuatan dakwah yang lebih baik. Kekuatan dan strategi yang beliau bangun atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. mampu mengubah keadaan Mekah menjadi masyarakat yang hidup dalam kedamaian dan rahmat Allah Swt. Sumber Gambar 3Akivitas 1 Analisis apakah hijrah yang dahulu dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat masih relevan atau sesuai untuk dilakukan saat ini! Jelaskan manfaat dari hijrah yang dilakukan! Mengkritisi Sekitar Kita Amai dan cermailah wacana berikut! Mungkin kamu pernah mendengar komunitas muslim minoritas yang ada di Rohingya, Burma. Ya, mereka adalah komunitas muslim yang hidup dalam ketakutan dan kecemasan karena senimen agama yang berlaku di negera itu. Mereka menjadi komunitas yang harus diberangus dan dimusnahkan karena berbeda keyakinan dengan penduduk negara mayoritas. Padahal mereka telah hidup selama beberapa generasi di negara tersebut. Sudah banyak muslim Rohingya yang menjadi korban kekejaman dan kekejian yang mengatasnamakan agama. Pada saat Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu mengadakan kunjungan ke negara tersebut, ia begitu terharu dan menangis menyaksikan muslim Rohingya yang sejak lama dianiaya, diusir, dan rumah-rumah mereka dibakar massa penganut Buddha. Mereka hidup di camp-camp pengungsian dengan penuh penderitaan. Penderitaan muslim Rohingya seharusnya menjadi perhaian kita semua sebagai saudara sesama muslim. Mereka layak mendapat bantuan agar mampu hidup bebas dan merdeka, terutama merdeka dalam menjalankan ibadah kepada Allah Swt. dan syari’at agama Islam lainnya yang idak didapatkan di negaranya. Lalu apakah, hijrah seperi zaman Rasulullah saw. dan kaum muslimin dahulu dari Mekah ke Madinah juga diperlukan oleh kaum muslim Rohingya? Apakah juga mereka wajib diperlakukan sebagaimana kaum Anśar membantu dan membela kaum Muhajiri? Marilah kita renungkan dengan jernih agar saudara-saudara kita sesama muslim dapat hidup dengan aman dan damai! Sumber com20120730gambaran-penderitaan-muslim-rohingya-masihkah-anda-idak-peduli Gambar 4Akivitas 2 Kemukakan pendapatmu bagaimana upaya-upaya yang harus dilakukan untuk membantu saudara sesama muslim seperi yang ada di Rohingya! Diskusikan dengan temanmu kemudian konirmasikan kepada gurumu! Memperkaya Khazanah Peserta Didik A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad saw. 1. Hijrah, Tiik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Wafatnya istri tercinta Sii Khadijah dan Pamannya Abu °alib, yang selalu menjadi pembela utama dari ancaman para kair Quraisy, beban Rasulullah saw. dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam makin berat. Di sisi lain, kesediaan penduduk Madinah Ya¡rib memikul tanggung jawab bagi keselamatan Rasulullah saw. merupakan tanda yang jelas bagi kelanjutan dakwah Rasululllah. Beberapa faktor yang mendorong Rasulullah saw. hijrah ke Madinah antara lain seperi berikut. a. Pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk Madinah menemui Rasulullah saw. di Bukit Aqaba. Mereka berikrar memeluk agama Islam. b. Pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73 orang dari Madinah ke Mekah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj yang pada awalnya mereka datang untuk melakukan ibadah haji, tetapi kemudian menjumpai Rasulullah saw. dan mengajak beliau agar hijrah ke Madinah. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan Rasulullah saw. dan pengikutnya serta melindungi keluarganya seperi mereka melindungi anak dan istri mereka. Faktor lain yang mendorong Rasulullah saw. untuk hijrah dari Kota Mekah adalah pemboikotan yang dilakukan oleh kair Quraisykepada Rasulullah saw. dan para pengikutnya Bani Hasyim dan Bani Mu¯allib. Pemboikotan yang dilakukan oleh para kair Quraisy di antaranya adalah seperi berikut. a. Melarang seiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung Muhammad saw. b. Tidak seorang pun berhak mengadakan ikatan perkawinan dengan orang muslim. c. Melarang keras bergaul dengan kaum muslim. 5Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas śahifah atau plakat yang digantungkan di dinding Ka’bah dan idak akan dicabut sebelum Nabi Muhammad saw. menghenikan dakwahnya. Teks perjanjian tersebut disahkan oleh semua pemuka Quraisy dan diberlakukan dengan sangat ketat. Blokade tersebut berlangsung selama iga tahun dan sangat dirasakan dampaknya oleh kaum Muslimin. Kaum muslimin merasakan derita dan kepedihan atas blokade ekonomi tersebut. Namun, semua itu idak menyurutkan kaum muslim untuk tetap bertahan dan membela Rasulullah saw. Setelah melalui pemikiran yang mendalam disertai perintah langsung dari Allah Swt. untuk berhijrah ke Madinah, disusunlah rencana Rasulullah saw. dan seluruh kaum muslim untuk hijrah ke Madinah. Perisiwa hijrah Rasulullah saw. dari Mekah ke Madinah dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang. Kaum muslimin diperintahkan untuk terlebih dahulu menuju Madinah tanpa membawa harta benda yang selama ini menjadi milik mereka. Sementara Rasulullah saw. dan beberapa sahabat merupakan orang terakhir yang hijrah ke Madinah. Hal itu dilakukan mengingat begitu sulitnya beliau keluar dari pantauan kaum kair Quraisy. B. Substansi Dakwah Nabi di Madinah 1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin Kehadiran Rasulullah saw. dan Kaum Muhajirin sebutan bagi pengikut Rasulullah saw. yang hijrah dari Mekah ke Madinah mendapat sambutan hangat dari penduduk Madinah Kaum Anśar. Mereka memperlakukan Nabi Muhammad saw. dan para Muhajirin seperi saudara mereka sendiri. Mereka menyambut Rasulullah saw. dengan kaum Muhajirin dengan penuh rasa hormat selayaknya seorang tuan rumah menyambut tamunya. Bahkan, mereka mengumandangkan sya’ir yang begitu menyentuh qalbu. Bunyi sya’ir yang mereka kumandangkan adalah seperi berikut. “Telah muncul bulan purnama dari ¢aniyail Wadai’, kami wajib bersyukur selama ada yang menyeru kepada Tuhan, Wahai yang diutus kepada kami. Engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taai.” Sejak itulah, Kota Ya¡rib digani namanya oleh Rasulullah saw. dengan sebutan “Madinatul Munawwarah”. Strategi Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anśar untuk mengikat seiap pengikut Islam yang terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan Islam. Rasulullah saw. mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharijah Ibnu Zuhair Ja’far, Abi °alib dengan Mu’az bin Jabal, Umar bin Kha¯¯ab dengan Ibnu bin Malik dan Ali bin Abi °alib dipilih untuk menjadi 6dengan kaum Anśar dan persaudaraan itu dianggap seperi saudara kandung sendiri. Kaum Muhajirin dalam penghidupan ada yang mencari nakah dengan berdagang dan ada pula yang bertani mengerjakan lahan milik kaum Anśar. Setelah kaum Muhajirin menetap di Madinah, Nabi Muhammad saw. mulai mengatur strategi untuk membentuk masyarakat Islam yang terbebas dari ancaman dan tekanan inimidasi. Pertalian hubungan kekeluargaan antara penduduk Madinah kaum Anśar dan kaum Muhajirin dipererat dengan mengadakan perjanjian untuk saling membantu antara kaum muslim dan nonmuslim. Nabi Muhammad saw. juga mulai menyusun strategi ekonomi, sosial, serta dasar-dasar pemerintahan Islam. Kaum Muhajirin adalah kaum yang sabar. Meskipun banyak rintangan dan hambatan dalam kehidupan yang menyebabkan kesulitan ekonomi, namun mereka selalu sabar dan tabah dalam menghadapinya dan idak berputus asa. Nabi Muhammad saw. dalam menciptakan suasana agar nyaman dan tenteram di Kota Madinah, dibuatlah perjanjian dengan kaum Yahudi. Dalam perjanjiannya ditetapkan, dan diakui hak kemerdekaan iap-iap golongan untuk memeluk dan menjalankan agamanya. Secara rinci isi perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad saw. dengan kaum Yahudi sebagai berikut. a. Kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum Muslimin. b. Kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing. c. Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong-menolong dalam melawan siapa saja yang memerangi mereka. d. Orang-orang Yahudi memikul tanggung jawab belanja mereka sendiri dan sebaliknya kaum muslimin juga memikul belanja mereka sendiri. e. Kaum Yahudi dan kaum muslimin wajib saling menasihai dan tolong-menolong dalam mengerjakan kebajikan dan keutamaan. f. Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dijaga dan dihormai oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. g. Kalau terjadi perselisihan di antara kaum Yahudi dan kaum muslimin yang dikhawairkan akan mengakibatkan hal-hal yang idak diinginkan, urusan itu hendaklah diserahkan kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. h. Siapa saja yang inggal di dalam ataupun di luar Kota Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya kecuali orang zalim dan bersalah sebab Allah 72. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam a. Kebebasan Beragama Tujuan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw. adalah memberikan ketenangan kepada penganutnya dan memberikan jaminan kebebasan kepada kaum Muslimin, Yahudi, dan Nasrani dalam menganut kepercayaan agama masing-masing. Dengan demikian, Nabi Muhammad saw memberikan jaminan kebebasan beragama kepada Yahudi dan Nasrani yang melipui kebebasan berpendapat, kebebasan beribadah sesuai dengan agamanya, dan kebebasan mendakwahkan agamanya. Hanya kebebasan yang memberikan jaminan dalam mencapai kebenaran dan kemajuan menuju kesatuan yang integral dan terhormat. Menentang kebebasan berari memperkuat kebailan dan menyebarkan kegelapan yang pada akhirnya akan mengikis habis cahaya kebenaran yang ada dalam hai nurani manusia. Cahaya kebenaran yang menghubungkan manusia dengan alam semesta sampai akhir zaman, yaitu hubungan rasa kasih sayang dan persatuan, bukan rasa kebencian dan kehancuran. b. A§an, Śalat, Zakat, dan Puasa Keika Nabi Muhammad saw iba di Madinah, bila waktu śalat iba, orang-orang berkumpul bersama tanpa dipanggil. Lalu terpikir untuk menggunakan terompet, seperi Yahudi, tetapi Nabi idak menyukainya; lalu ada yang mengusulkan menabuh genta, seperi Nasrani. Menurut satu sumber atas usul Umar bin Kha¯¯ab dan kaum muslimin serta menurut sumber lain berdasarkan perintah Allah Swt. melalui wahyu, panggilan śalat dilakukan dengan a§an. Selanjutnya Nabi saw. memerintahkan kepada Abdullah bin Zaid bin Sa’labah untuk membacakan lapa§ a©an kepada Bilal dan menyerukannya manakala waktu śalat iba karena Bilal memiliki suara yang merdu. Bila waktu śalat iba, Bilal naik ke atas rumah seorang perempuan Bani Najjar yang berada di dekat masjid dan lebih inggi daripada masjid untuk menyerukan a§an dengan lafal Kewajiban śalat yang diterima pada saat mi’raj, menjelang berakhirnya periode Mekah terus dimantapkan kepada para pengikut Nabi Muhammad saw. Sementara itu, puasa yang telah dilakukan berdasarkan syariat sebelumnya, kini telah pula diwajibkan seiap bulan Ramaan. Demikian pula halnya dengan zakat. Bahkan, setelah kekuasaan Islam berkembang ke seluruh jazirah Arab, Nabi mengutus pasukannya ke negeri di luar Madinah untuk memungut zakat. 8c. Prinsip-prinsip Kemanusiaan Pada tahun ke-10 H 631 M Nabi Muhammad saw. melaksanakan haji wada’ haji terakhir. Dalam kesempatan ini, Nabi Muhammad saw. menyampaikan khutbah yang sangat bersejarah. Keika matahari telah tergelincir, dengan menunggang untanya yang bernama al-Qaswa’, Nabi Muhammad saw. berangkat dan iba di lembah yang berada di Uranah. Di tempat ini, dari atas untanya Nabi Muhammad saw. memanggil orang-orang dan diulang-ulang panggilan itu oleh Rabi’ah bin Umayyah bin Khalaf. Setelah berucap syukur dan puji kepada Allah Swt., Nabi Muhammad saw. menyampaikan pidatonya. Khutbah Nabi saw. itu antara lain berisi larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq dan larangan mengambil harta orang lain dengan ba¯il karena nyawa dan harta benda adalah suci; larangan riba dan larangan menganiaya; perintah untuk memperlakukan para istri dengan baik dan lemah lembut dan perintah menjauhi dosa; semua pertengkaran antara mereka di zaman jahiliyah harus saling dimaakan; balas dendam dengan tebusan darah sebagaimana berlaku dalam zaman jahiliyah idak lagi dibenarkan; persaudaraan dan persamaan di antara manusia harus ditegakkan; hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, mereka makan seperi apa yang dimakan tuannya dan berpakaian seperi apa yang dipakai tuannya; dan yang terpening adalah umat Islam harus selalu berpegang kepada al-Qurān dan sunnah. Badri Yaim, dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, Dirasah IslamiyahII, menyimpulkan isi khutbah Nabi tersebut dengan menyatakan bahwa khutbah Nabi Muhammad saw. berisi prinsip-prinsip kemanusiaan, persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, kebajikan, dan solidaritas. 3. Mengajarkan Pendidikan Poliik, Ekonomi dan Sosial Dalam bukunya 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah, Michael H. Hart yang menempatkan Rasulullah saw. Nabi Muhammad saw pada urutan pertama menyatakan bahwa beliau adalah satu-satunya orang dalam sejarah yang sangat berhasil, baik dalam hal keagamaan maupun keduiaan. Dalam urusan poliik Rasulullah saw. menjadi pemimpin poliik yang amat efekif. Hingga saat ini, empat belas abad pasca wafatnya, pengaruhnya sangat kuat dan merasuk. C. Strategi Dakwah Nabi saw. di Madinah 1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat Sesampainya di Madinah, Nabi saw. segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang 9a. Membangun masjid. Masjid yang dibangun Nabi Muhammad saw. idak saja dijadikan sebagai pusat kehidupan beragama beribadah, tetapi sebagai tempat bermusyawarah, tempat mempersatukan kaum muslimin agar memiliki jiwa yang kuat, dan berfungsi sebagai pusat pemerintahan. b. Membangun ukhuwah Islamiyah. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw. saw. mempersaudarakan Kaum Anśar Muslim Madinah dengan Kaum Muhajirin Muslim Mekah. Beliau mempertemukan dan mengikat Kaum Anśar dan Muhajirin dalam satu hubungan kekeluargaan dan kekerabatan. Dengan demikian, Nabi Muhammad saw. telah membangun sebuah ikatan persaudaraan idak saja semata-mata dikarenakan hubungan darah, tetapi oleh ikatan agama ideologi. c. Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak lain yang nonmuslim. Untuk menjaga stabilitas di Madinah, Nabi menjalin persahabatan dengan orang-orang Yahudi dan Arab yang masih menganut agama nenek moyangnya. Sebuah piagam pun dibuat yang kemudian dikenal dengan Piagam Madinah. Dalam piagam itu ditegaskan persamaan hak dan menjamin kebebasan beragama bagi orang-orang Yahudi. Seiap orang dijamin keamanannya dan diberikan kebebasan dalam hak-hak poliik dan keagamaan. Seiap orang wajib menjaga keamanan Madinah dari serangan luar. Dalam piagam itu dicantumkan pula bahwa Nabi Muhammad saw. menjadi kepala pemerintahan dan karena itu otoritas mutlak diserahkan kepada beliau. Terbentuknya negara Madinah membuat Islam makin kuat. Pada sisi lain, imbul kekhawairan dan kecemasan yang amat inggi di kalangan Quraisy dan musuh-musuh Islam lainnya. Kenyataan ini mendorong orang Quraisy dan yang lainnya melakukan berbagai macam bentuk ancaman dan gangguan. Untuk itu, Nabi Muhammad saw. mengatur siasat dan membentuk pasukan perang serta mengadakan perjanjian dengan berbagai kabilah yang ada di sekitar Madinah. Upaya kaum muslimin mempertahankan Madinah melahirkan banyak peperangan. Berikut diuraikan beberapa peperangan yang terjadi antara kaum muslimin dengan musuh-musuh mereka. a. Perang Badar Perang Badar merupakan peperangan yang pertama kali terjadi dalam sejarah Islam. Perang ini berlangsung antara kaum muslimin melawan musyrikin Quraisy. Peperangan ini terjadi pada tanggal 8 Ramaan tahun ke-2 Hijrah. Dengan perlengkapan yang sederhana, Nabi Muhammad saw. dengan 305 orang pasukannya berangkat ke luar Madinah. Kira-kira 120 km dari Madinah, tepatnya di Badar, pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy berjumlah antara 900 – orang. Dalam peperangan ini, Nabi 10Setelah kemenangan ini, salah satu suku Badui yang kuat tertarik untuk mengikat perjanjian damai dengan Nabi Muhammad saw. Tak lama kemudian, Nabi menyerang suku Yahudi Madinah dan Qainuqa’ yang turut berkomplot dengan orang Quraisy Mekah. Orang-orang Yahudi ini akhirnya meninggalkan Madinah dan menetap di Ari’at, perbatasan Syria. b. Perang Uhud Kekalahan dalam Perang Badar makin menimbulkan kebencian Quraisy kepada kaum muslimin. Karena itu, mereka bersumpah akan menuntut balas kekalahan tersebut. Maka pada tahun ke-3 Hijrah, mereka berangkat ke Madinah dengan membawa 3000 pasukan berunta, 200 pasukan berkuda, dan 700 orang di antara mereka memakai baju besi. Pasukan ini dipimpin oleh Khalid bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisy ini disambut Nabi Muhammad saw. dengan sekitar pasukan. Keika pasukan Nabi Muhammad saw. melewai batas kota, Abdullah bin Ubay menarik 300 pasukan yang terdiri dari orang Yahudi dan kembali ke Madinah. Dengan pasukan yang masih tersisa, 700 orang, Nabi Muhammad saw. melanjutkan perjalanan. Pasukan Nabi Muhammad saw. dan pasukan Quraisy bertemu di Bukit Uhud. Perang besar pun berkobar. Mula-mula pasukan berkuda Khalid bin Walid gagal menembus dan menaklukkan pasukan pemanah Nabi. Pasukan Quraisy kocar-kacir. Namun, kemenangan yang sudah di ambang pintu gagal diraih karena pasukan Nabi Muhammad saw., termasuk pasukan pemanah, tergoda oleh harta peninggalan musuh. Pasukan Khalid bin Walid berbalik menyerang; pasukan pemanah dapat dilumpuhkan dan satu per satu pasukan Nabi berguguran di medan pertempuran. Dalam pertempuran ini, sekitar 70 orang pasukan Nabi gugur sebagai syuhada’. Setelah peperangan ini, Nabi Muhammad saw. menindak tegas Abdullah bin Ubay dan pasukannya. Bani Nadir, satu dari dua suku Yahudi Madinah yang berkomplot dengan Abdullah bin Ubay, diusir dari Madinah. Kebanyakan mereka pergi dan menetap di Khaibar. c. Perang Ahzab/Khandaq Bani Nadir yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikin Quraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan gabungan mereka berkekuatan pasukan. Pasukan ini berangkat ke Madinah pada tahun ke-5 Hijrah. Atas usul Salman al-Farisi, umat Islam menggali Parit untuk pertahanan. Oleh karena itu, perang ini disebut dengan Perang Khandaq Parit. Selain itu, peperangan ini disebut dengan Perang Ahzab sekutu beberapa suku karena Bani Nadir orang Yahudi yang terusir dari Madinah, musyrikin Quraisy, dan beberapa suku Arab yang masih musyrik berkomplot melawan pasukan Islam. 11Pasukan musuh yang hendak masuk ke Madinah tertahan oleh parit. Karena itu, mereka mengepung Madinah dengan membangun kemah-kemah di luar parit. Pengepungan ini berlangsung selama satu bulan dan berakhir setelah badai kencang menerpa dan memporak-porandakan kemah-kemah mereka. Kenyataan ini memaksa pasukan Ahzab menghenikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa mendapat hasil apa pun. Dalam suasana kriis, orang-orang Yahudi dan Bani Quraizah di bawah pimpinan Ka’ab bin Asad melakukan pengkhiatan. Setelah musuh menghenikan pengepungan dan meninggalkan Madinah, para pengkhianat itu dihukum mai. d. Perang Hunain Meskipun Mekah telah ditaklukkan, idak semua suku Arab bersedia tunduk pada Nabi Muhammad saw. Ada dua suku yang masih melakukan perlawanan terhadap Nabi Muhammad saw., yaitu Bani ¢aqif di °aif dan Bani Hawazin di antara Mekah dan °aif. Kedua suku ini berkomplot melawan Nabi Muhammad saw. dengan alasan menuntut balas atas berhala-berhala mereka yang ada di Ka’bah yang dihancurkan oleh tentara Islam keika penaklukan Mekah. Dengan kekuatan pasukan di bawah pimpinan Nabi Muhammad saw., tentara Islam berangkat menuju Hunain. Dalam waktu singkat Nabi dan pasukannya dapat menumpas pasukan musuh. Dengan takluknya Bani ¢aqif dan Bani Hawazin, seluruh jazirah Arab di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw. e. Perang Tabuk Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikui oleh Nabi Muhammad saw.. Perang ini terjadi karena kecemburuan dan kekhawairan Heraklius atas keberhasilan Nabi Muhammad saw. menguasai seluruh jazirah Arab. Untuk itu, Heraklius menyusun kekuatan yang sangat besar di utara Jazirah Arab dan Syria yang merupakan daerah taklukan Romawi. Dalam pasukan besar ini bergabung Bani Gassan dan Bani Lachmides. Menghadapi peperangan ini, banyak sekali kaum muslimin yang “mendatar” untuk turut berperang. Olah karena itu, terhimpun pasukan yang sangat besar. Melihat besarnya jumlah tentara Islam, pasukan Romawi menjadi ciut nyalinya dan kemudian menarik diri, kembali ke negerinya. Nabi idak melakukan pengejaran, tetapi berkemah di Tabuk. Dalam kesempatan ini, Nabi membuat perjanjian dengan penduduk setempat. Dengan demikian, wilayah perbatasan itu dapat dikuasai dan dirangkul 122. Surat Nabi saw. kepada Para Raja Genjatan senjata antara Nabi saw. dengan musyrikin Quraisy telah memberi kesempatan kepada Nabi saw. untuk melirik negeri-negeri lain sambil memikirkan cara berdakwah ke sana. Salah satu cara yang ditempuh Nabi Muhammad saw. adalah dengan berkirim surat kepada raja-raja, para penguasa negeri-negeri tersebut. Di antara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad saw. adalah raja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tidak satu pun dari raja-raja tersebut menyambut dan menerima ajakan Nabi Muhammad saw. Semuanya menolak dengan cara yang beragam. Ada yang menolak dengan baik dan simpai dan ada pula yang menolak dengan kasar seperi yang dilakukan oleh Raja Gassan. Ia idak sekadar menolak, bahkan utusan Nabi Muhammad saw. ia bunuh dengan kejam. Untuk membalas perlakuan Raja Gassan, Nabi Muhammad saw. menyiapkan orang pasukan. Peperangan terjadi di Mu’tah, sebelah utara Jazirah Arab. Pasukan Islam kesulitan menghadapi tentara Raja Gassan yang dibantu oleh Romawi. Beberapa orang pasukan muslim gugur sebagai syuhada’ dalam pertempuran itu. Melihat kenyatan ini, komandan pasukan, Khalid bin Walid menarik pasukannya dan kembali ke Madinah. 3. Penaklukan Mekah Pada tahun ke-6 Hijrah, keika haji telah disyariatkan, Nabi Muhammad saw. dengan orang kaum muslimin berangkat ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Karena itu, Nabi saw. beserta kaum muslimin berangkat dengan pakaian i¥ram dan tanpa senjata. Sebelum sampai di Mekah, tepatnya di Hudaibiyah, Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin tertahan dan idak boleh masuk ke Mekah. Sambil menunggu izin untuk masuk ke Mekah, Nabi saw. dan kaum muslimin berkemah di sana. Nabi saw. dan kaum muslimin idak mendapat izin memasuki Mekah dan akhirnya dibuatlah Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian Hudaibiyah berisi lima kesepakatan, yaitu 1 kaum muslimin idak boleh mengunjungi Ka’bah pada tahun ini dan ditangguhkan sampai tahun depan, 2 lama kunjungan dibatasi sampai iga hari saja, 3 kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekah yang melarikan diri ke Madinah. Sebaliknya, pihak Quraisy menolak untuk mengembalikan orang-orang Madinah yang kembali ke Mekah, 4 selama sepuluh tahun dilakukan genjatan senjata antara masyarakat Madinah dan Mekah, dan 5 iap kabilah yang ingin masuk ke dalam persekutuan kuam Quraisy atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan. Dengan adanya perjanjian ini, harapan untuk mengambil alih Ka’bah dan 13keagamaan bangsa Arab. Bila Mekah dapat dikuasai, penyebaran Islam ke seluruh Jazirah Arab akan dapat dilakukan. Kedua, orang-orang Quraisy adalah orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar. Dengan dikuasainya Mekah, kemungkinan besar orang-orang Quraisy, yang merupakan suku Nabi Muhammad saw. sendiri, akan memeluk Islam. Dengan Islamnya orang-orang Quraisy, Islam akan mendapat dukungan yang besar. Setahun kemudian, Nabi Muhammad saw. bersama kaum muslimin melaksanakan ibadah haji sesuai dengan perjanjian. Dalam kesempatan ini banyak penduduk Mekah yang masuk Islam karena melihat kemajuan yang diperoleh oleh penduduk Madinah. Dua tahun Perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam telah menjangkau seluruh Jazirah Arab dan mendapat tanggapan posiif. Prestasi ini, menurut orang Quraisy, dikarenakan adanya Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, secara sepihak mereka membatalkan perjanjian tersebut. Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi Muhammad saw. dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di semua sudut negeri dihancurkan. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Dalam khutbah itu Nabi saw. menyatakan “siapa yang menyarungkan pedangnya ia akan aman, siapa yang masuk ke Masjidil Haram ia akan aman, dan siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan ia juga akan aman.” Setelah khutbah itu, penduduk Mekah datang berbondong-bondong dan menyatakan diri sebagai muslim. Sejak perisiwa itu, Mekah berada di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw. Keislaman penduduk Mekah memberikan pengaruh yang sangat besar kepada suku-suku di berbagai pelosok Arab. Oleh karena itu, pada tahun ke-9 dan 10 Hijrah 630 – 631 M Nabi Muhammad saw. menerima berbagai delegasi suku-suku Arab sehingga tahun itu disebut dengan tahun perutusan. Sejak itu, peperangan antarsuku telah berubah menjadi saudara seagama dan persatuan Arab pun terwujud. Nabi Muhammad saw. kembali ke Madinah. Ia mengatur organisasi masyarakat Arab yang telah memeluk Islam. Petugas keamanan dan para da’i dikirim ke daerah-daerah untuk mengajarkan Islam, mengatur peradilan, dan memungut zakat. Dua bulan kemudian, Nabi saw. jatuh sakit, dan pada 12 Rabi’ul Awwal 11 H bertepatan dengan 8 Juni 632 M ia wafat di rumah istrinya, Aisyah. Akivitas 3 Setelah mempelajari perjuangan dakwah Nabi Muhammad saw. periode Madinah di atas, analisislah sikap apa saja yang harus dicontoh atau diteladani dari perjuangan 14Menerapkan Perilaku Mulia Membangun dan Menjaga Persaudaraan Ukhuwah Persaudaraan ukhuwah merupakan hubungan atau pertalian antarmanusia yang diikat oleh sesuatu. Hubungan atau pertalian manusia yang diikat oleh hubungan darah disebut dengan hubungan kekeluargaan. Bila hubungan itu diikat oleh kesukuan disebut saudara sesuku dan bila diikat oleh kebangsaan disebut saudara sebangsa. Demikian pula, jika hubungan itu diikat oleh satu ideologi tertentu, hubungan itu disebut saudara seideologi. Sementara itu, hubungan yang diikat dengan agama disebut saudara seagama. Dalam konteks ini, kita mengenal persaudaraan keluarga, persaudaraan kesukuan, persaudaraan kebangsaan, persaudaraan keagamaan, dan persaudaraan kemanusiaan. Khusus persaudaraan antarumat Islam disebut dengan ukhuwah Islamiyah. Manusia akan menjadi manusia sempurna jika ia hidup di tengah-tengah manusia dan bergaul dengan manusia. Manusia dapat dan mampu berdiri tegak serta berjalan dengan dua kaki karena ia diajarkan oleh masyarakat manusia seperi itu. Bayangkan, jika sejak bayi kamu diasuh oleh seekor serigala pasilah kamu idak bisa tegak dan berjalan dengan dua kaki. Selain itu, idak seorang pun di dunia ini yang mampu memenuhi kebutuhannya dengan kemampuannya sendiri. Dengan demikian seiap orang amat bergantung pada orang lain. Untuk dapat memakan sepiring nasi dengan lauk-pauknya, seseorang membutuhkan petani, nelayan, pembuat piring, supir untuk mengangkut bahan-bahan pangan, kuli panggul, pedagang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, hubungan kemanusiaan merupakan sebuah keniscayaan atau kepasian yang idak boleh diabaikan oleh siapapun. Dalam kehidupan bernegara, seiap orang harus berpikir untuk memberikan sesuatu dan mengambil peran dalam pembangunan negara sesuai dengan kedudukan dan kemampuan masing-masing. Jika idak, negara akan terbelakang dan hancur, bahkan menjadi permainan bangsa-bangsa lain. Sebagai pelajar, sumbangan kamu untuk negara adalah belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh, mempersiapkan diri untuk melanjutkan estafet kepemimpinan negara. Sebab, bila iba waktunya, kamulah yang akan menentukan perjalanan negara, maju dan mundurnya negara. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, persiapkan dirimu, kumpulkan bekalmu ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, binalah mentalmu, asah jiwa kepemimpinanmu, dan tumbuhkan dan pupuklah rasa cintamu pada negara. Demikian pula halnya agama Islam. Kamulah generasi muda Islam yang diharapkan dapat menjadi pembela-pembela Islam. Menjadi mujahid-mujahid yang menawarkan keramahan, kemajuan, dan keselamatan kepada seluruh manusia dan alam semesta. Bersatu kita teguh dan bercerai kita rubuh. Ungkapan yang semakna dengan ini adalah bersatu itu rahmat dan berpecah belah itu azab. Ungkapan ini jelas sekali menganjurkan untuk selalu memperhaikan dan membangun persaudaraan 15lapang, berbagai kesulitan dapat diatasi, dan berbagai harapan, keinginan, serta tujuan dapat dicapai. Sebaliknya, perpecahan menyebabkan hidup menjadi sempit, berbagai kesulitan datang menghampiri, dan harapan, keinginan serta cita-cita sukar untuk diraih. Melalui persaudaraan, beban berat menjadi ringan, kesulitan menjadi kemudahan, keputusasaan menjadi harapan. Melalui persaudaraan, ketakutan dan kekerdilan dapat pula dihapuskan. Oleh karena itu, jalinlah ukhuwah, sambungkan tali persaudaraan sebanyak-banyaknya. Ingatlah ungkapan seribu teman itu sedikit dan satu musuh itu banyak. Menjalin persaudaraan berari menghapuskan atau menghilangkan permusuhan. Bermusuhan merupakan sikap tercela yang menimbulkan banyak kerugian. Sekarang, ingat-ingatlah apakah engkau mempunyai musuh? Jika punya, datanglah kepadanya dan mintalah maaf darinya serta ajaklah dia mengubur permusuhan dan mulailah menjalin persahabatan dengannya. Setelah itu, rasakanlah baik-baik, mana yang lebih enak bermusuhan atau bersahabat? Pasilah perasaanmu akan merasakan kelegaan dan kebahagiaan saat bersahabat. Persahabatan dan persaudaraan haruslah dibangun di atas prinsip kesetaraan dan persamaan. Dengan prinsip ini akan lahir sikap saling menghormai dan saling membela serta saling mendukung. Jadilah seperi sekumpulan semut. Seiap bertemu dengan temannya, mereka saling menyapa dan memberi salam, bekerja sama membangun tempat inggal, dan mengumpulkan bahan makanan. Janganlah kamu menjadi sekumpulan kepiing yang selalu saling menarik dan menjatuhkan jika ada temannya yang ingin naik/maju! Pernahkah kamu berkelahi dengan temanmu? Atau, pernahkah sekolahmu berkelahi tawuran dengan sekolah lain? Bayangkan apakah keuntungan yang kamu peroleh dari itu semua? Pasi idak kamu temukan keuntungannya sedikitpun. Malahan kamu akan melihat banyak sekali kerugian yang kamu peroleh. Tubuhmu luka-luka, sekolahmu rusak, berbagai fasilitas umum berantakan, jalanan menjadi macet, barang-barang orang hancur, dan ketenteraman masyarakat terganggu. Bahkan, mungkin pula kamu ditangkap polisi. Lebih jauh lagi, konsentrasimu terganggu dan cita-citamu idak tercapai. Orang tuamu pasi kecewa dan marah. Bahkan, negara akan kehilangan generasi potensial yang akan melanjutkan kejayaannya. Jadi, tersenyumlah kepada seiap orang. Jalinlah persahabatan dan persaudaraan sebanyak-banyaknya. Kamu pasi akan menemukan banyak keuntungan dan kemudahan. Ingatlah selalu keteladan yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad keika ia membangun Madinah. Ia persatukan suku Aus dan Khazraj, ia persaudarakan kaum Anśar dan Muhajirin, dan ia buat perjanjian damai dengan orang Yahudi Madinah serta dengan suku-suku yang ada di sekitar Madinah. Hasilnya, Nabi Muhammad saw. berhasil meraih kejayaan dan Islam pun memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru dunia. Itulah sebabnya Madinah diberi gelar munawwarah memancarkan cahaya/ 16bersinar sehingga ada yang menyebutnya dengan al-Madinah al-Munawwarah. Jadi, dengan persahabatan dan persaudaraan yang kukuh berbagai kesulitanmu akan hilang, duniamu menjadi lapang, dan bintang terang akan menghampirimu serta harapan dan cita-citamu akan tercapai. Rangkuman 1. Sesampainya di Madinah, Nabi langsung membangun masjid. Masjid ini berfungsi sebagai pusat peribadatan dan pemerintahan. 2. Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah adalah mempersatukan suku Aus dan Khazraj serta mempersaudarakan orang Anśar Madinah dan Muhajirin Mekah. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. pun membuat perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi dan suku-suku yang berada di sekitar Madinah. Berkembangnya dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah menimbulkan kekhawairan orang-orang Quraisy. Karena itu, terjadilah Perang Badar. Peperangan ini terjadi pada 8 Ramaan tahun ke-2 Hijrah. Dengan perlengkapan yang sederhana Nabi dengan 305 orang pasukannya berangkat ke luar Madinah. Kira-kira 120 km dari Madinah, tepatnya di Badar pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy berjumlah antara 900 – orang. Dalam peperangan ini, Nabi dan kaum muslimin berhasil memperoleh kemenangan. Kekalahan dalam perang Badar semakin menimbulkan kebencian Quraisy kepada kaum Muslimin. Karena itu, mereka bersumpah akan menuntut balas kekalahan tersebut. Maka, pada tahun ke-3 Hijrah mereka berangkat ke Madinah dengan membawa pasukan berunta, 200 pasukan berkuda, dan 700 orang di antara mereka memakai baju besi. Pasukan ini dipimpin oleh Khalid bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisy ini disambut Nabi Muhammad saw. dengan sekitar pasukan. 3. Pada tahun ke-5 Hijrah, terjadilah Perang Ahzab/Khandaq. Bani Nadir yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikin Quraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan gabungan mereka berkekuatan pasukan. 4. Meskipun Mekah telah ditaklukan, tetapi Bani ¢aqif di °aif dan Bani Hawazin di antara Mekah dan °aif idak mau tunduk. Bahkan, mereka menyerang Mekah dan menuntut bela atas perusakan berhala-berhala. Dengan kekuatan pasukan, Nabi menyambut kedatangan pasukan Bani ¢aqif dan Bani Hawazin. Perang ini dikenal dengan Perang Hunain. 5. Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikui Nabi Muhammad saw.. Perang ini melawan Raja Gasan yang telah membunuh secara sadis utusan yang membawa surat Nabi Muhammad saw. Peperangan ini terjadi di Mu’tah dan Nabi Muhammad saw. datang dengan membawa pasukan. 17Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Perisiwa ini dikenal dengan Fat¥u Makkah penaklukan Mekah. Evaluasi A. Uji Pemahaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 1. Sebutkan isi Perjanjian Hudaibiyah! 2. Tuliskan lafa§ a§an! 3. Jelaskan isi khutbah wada’! 4. Jelaskan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabi Muhammad saw. di Madinah! 5. Jelaskan latar belakang terjadinya Perang Tabuk! B. Releksi Berilah tanda checklist  yang sesuai dengan dorongan hai kamu menanggapi pernyataan-pernyataan yang tersedia ! No Pernyataan Kebiasaan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 1 Saat ada orang tua, saudara, atau teman yang sakit, saya segera membesuk. 2 Saat ada teman yang mendapat musibah, saya memberikan nasihat untuk bersabar. 3 Saat ada teman yang mendapat musibah, saya memberikan sumbangan. 184 Saya akif dalam seiap kegiatan kerja baki di sekolah. 5 Saya berusaha mengucapkan salam dan bertegur sapa keika berpapasan dan bertemu teman. 6 Saya berusaha untuk memaakan teman yang mengejek dan berlaku kasar kepada saya. 7 Saya bertutur kata lemah lembut kepada teman. 8 Saya berusaha membantu kesulitan teman. 9 Saya menghormai perbedaan pendapat. 10 Saya menjaga persaudaraan dengan sesama mukmin. 1keagamaan bangsa Arab. Bila Mekah dapat dikuasai, penyebaran Islam ke seluruh Jazirah Arab akan dapat dilakukan. Kedua, orang-orang Quraisy adalah orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar. Dengan dikuasainya Mekah, kemungkinan besar orang-orang Quraisy, yang merupakan suku Nabi Muhammad saw. sendiri, akan memeluk Islam. Dengan Islamnya orang-orang Quraisy, Islam akan mendapat dukungan yang besar. Setahun kemudian, Nabi Muhammad saw. bersama kaum muslimin melaksanakan ibadah haji sesuai dengan perjanjian. Dalam kesempatan ini banyak penduduk Mekah yang masuk Islam karena melihat kemajuan yang diperoleh oleh penduduk Madinah. Dua tahun Perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam telah menjangkau seluruh Jazirah Arab dan mendapat tanggapan posiif. Prestasi ini, menurut orang Quraisy, dikarenakan adanya Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, secara sepihak mereka membatalkan perjanjian tersebut. Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi Muhammad saw. dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di semua sudut negeri dihancurkan. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Dalam khutbah itu Nabi saw. menyatakan “siapa yang menyarungkan pedangnya ia akan aman, siapa yang masuk ke Masjidil Haram ia akan aman, dan siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan ia juga akan aman.” Setelah khutbah itu, penduduk Mekah datang berbondong-bondong dan menyatakan diri sebagai muslim. Sejak perisiwa itu, Mekah berada di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw. Keislaman penduduk Mekah memberikan pengaruh yang sangat besar kepada suku-suku di berbagai pelosok Arab. Oleh karena itu, pada tahun ke-9 dan 10 Hijrah 630 – 631 M Nabi Muhammad saw. menerima berbagai delegasi suku-suku Arab sehingga tahun itu disebut dengan tahun perutusan. Sejak itu, peperangan antarsuku telah berubah menjadi saudara seagama dan persatuan Arab pun terwujud. Nabi Muhammad saw. kembali ke Madinah. Ia mengatur organisasi masyarakat Arab yang telah memeluk Islam. Petugas keamanan dan para da’i dikirim ke daerah-daerah untuk mengajarkan Islam, mengatur peradilan, dan memungut zakat. Dua bulan kemudian, Nabi saw. jatuh sakit, dan pada 12 Rabi’ul Awwal 11 H bertepatan dengan 8 Juni 632 M ia wafat di rumah istrinya, Aisyah. Akivitas 3 Setelah mempelajari perjuangan dakwah Nabi Muhammad saw. periode Madinah di atas, analisislah sikap apa saja yang harus dicontoh atau diteladani dari perjuangan 2Menerapkan Perilaku Mulia Membangun dan Menjaga Persaudaraan Ukhuwah Persaudaraan ukhuwah merupakan hubungan atau pertalian antarmanusia yang diikat oleh sesuatu. Hubungan atau pertalian manusia yang diikat oleh hubungan darah disebut dengan hubungan kekeluargaan. Bila hubungan itu diikat oleh kesukuan disebut saudara sesuku dan bila diikat oleh kebangsaan disebut saudara sebangsa. Demikian pula, jika hubungan itu diikat oleh satu ideologi tertentu, hubungan itu disebut saudara seideologi. Sementara itu, hubungan yang diikat dengan agama disebut saudara seagama. Dalam konteks ini, kita mengenal persaudaraan keluarga, persaudaraan kesukuan, persaudaraan kebangsaan, persaudaraan keagamaan, dan persaudaraan kemanusiaan. Khusus persaudaraan antarumat Islam disebut dengan ukhuwah Islamiyah. Manusia akan menjadi manusia sempurna jika ia hidup di tengah-tengah manusia dan bergaul dengan manusia. Manusia dapat dan mampu berdiri tegak serta berjalan dengan dua kaki karena ia diajarkan oleh masyarakat manusia seperi itu. Bayangkan, jika sejak bayi kamu diasuh oleh seekor serigala pasilah kamu idak bisa tegak dan berjalan dengan dua kaki. Selain itu, idak seorang pun di dunia ini yang mampu memenuhi kebutuhannya dengan kemampuannya sendiri. Dengan demikian seiap orang amat bergantung pada orang lain. Untuk dapat memakan sepiring nasi dengan lauk-pauknya, seseorang membutuhkan petani, nelayan, pembuat piring, supir untuk mengangkut bahan-bahan pangan, kuli panggul, pedagang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, hubungan kemanusiaan merupakan sebuah keniscayaan atau kepasian yang idak boleh diabaikan oleh siapapun. Dalam kehidupan bernegara, seiap orang harus berpikir untuk memberikan sesuatu dan mengambil peran dalam pembangunan negara sesuai dengan kedudukan dan kemampuan masing-masing. Jika idak, negara akan terbelakang dan hancur, bahkan menjadi permainan bangsa-bangsa lain. Sebagai pelajar, sumbangan kamu untuk negara adalah belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh, mempersiapkan diri untuk melanjutkan estafet kepemimpinan negara. Sebab, bila iba waktunya, kamulah yang akan menentukan perjalanan negara, maju dan mundurnya negara. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, persiapkan dirimu, kumpulkan bekalmu ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, binalah mentalmu, asah jiwa kepemimpinanmu, dan tumbuhkan dan pupuklah rasa cintamu pada negara. Demikian pula halnya agama Islam. Kamulah generasi muda Islam yang diharapkan dapat menjadi pembela-pembela Islam. Menjadi mujahid-mujahid yang menawarkan keramahan, kemajuan, dan keselamatan kepada seluruh manusia dan alam semesta. Bersatu kita teguh dan bercerai kita rubuh. Ungkapan yang semakna dengan ini adalah bersatu itu rahmat dan berpecah belah itu azab. Ungkapan ini jelas sekali menganjurkan untuk selalu memperhaikan dan membangun persaudaraan 3lapang, berbagai kesulitan dapat diatasi, dan berbagai harapan, keinginan, serta tujuan dapat dicapai. Sebaliknya, perpecahan menyebabkan hidup menjadi sempit, berbagai kesulitan datang menghampiri, dan harapan, keinginan serta cita-cita sukar untuk diraih. Melalui persaudaraan, beban berat menjadi ringan, kesulitan menjadi kemudahan, keputusasaan menjadi harapan. Melalui persaudaraan, ketakutan dan kekerdilan dapat pula dihapuskan. Oleh karena itu, jalinlah ukhuwah, sambungkan tali persaudaraan sebanyak-banyaknya. Ingatlah ungkapan seribu teman itu sedikit dan satu musuh itu banyak. Menjalin persaudaraan berari menghapuskan atau menghilangkan permusuhan. Bermusuhan merupakan sikap tercela yang menimbulkan banyak kerugian. Sekarang, ingat-ingatlah apakah engkau mempunyai musuh? Jika punya, datanglah kepadanya dan mintalah maaf darinya serta ajaklah dia mengubur permusuhan dan mulailah menjalin persahabatan dengannya. Setelah itu, rasakanlah baik-baik, mana yang lebih enak bermusuhan atau bersahabat? Pasilah perasaanmu akan merasakan kelegaan dan kebahagiaan saat bersahabat. Persahabatan dan persaudaraan haruslah dibangun di atas prinsip kesetaraan dan persamaan. Dengan prinsip ini akan lahir sikap saling menghormai dan saling membela serta saling mendukung. Jadilah seperi sekumpulan semut. Seiap bertemu dengan temannya, mereka saling menyapa dan memberi salam, bekerja sama membangun tempat inggal, dan mengumpulkan bahan makanan. Janganlah kamu menjadi sekumpulan kepiing yang selalu saling menarik dan menjatuhkan jika ada temannya yang ingin naik/maju! Pernahkah kamu berkelahi dengan temanmu? Atau, pernahkah sekolahmu berkelahi tawuran dengan sekolah lain? Bayangkan apakah keuntungan yang kamu peroleh dari itu semua? Pasi idak kamu temukan keuntungannya sedikitpun. Malahan kamu akan melihat banyak sekali kerugian yang kamu peroleh. Tubuhmu luka-luka, sekolahmu rusak, berbagai fasilitas umum berantakan, jalanan menjadi macet, barang-barang orang hancur, dan ketenteraman masyarakat terganggu. Bahkan, mungkin pula kamu ditangkap polisi. Lebih jauh lagi, konsentrasimu terganggu dan cita-citamu idak tercapai. Orang tuamu pasi kecewa dan marah. Bahkan, negara akan kehilangan generasi potensial yang akan melanjutkan kejayaannya. Jadi, tersenyumlah kepada seiap orang. Jalinlah persahabatan dan persaudaraan sebanyak-banyaknya. Kamu pasi akan menemukan banyak keuntungan dan kemudahan. Ingatlah selalu keteladan yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad keika ia membangun Madinah. Ia persatukan suku Aus dan Khazraj, ia persaudarakan kaum Anśar dan Muhajirin, dan ia buat perjanjian damai dengan orang Yahudi Madinah serta dengan suku-suku yang ada di sekitar Madinah. Hasilnya, Nabi Muhammad saw. berhasil meraih kejayaan dan Islam pun memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru dunia. Itulah sebabnya Madinah diberi gelar munawwarah memancarkan cahaya/ 4bersinar sehingga ada yang menyebutnya dengan al-Madinah al-Munawwarah. Jadi, dengan persahabatan dan persaudaraan yang kukuh berbagai kesulitanmu akan hilang, duniamu menjadi lapang, dan bintang terang akan menghampirimu serta harapan dan cita-citamu akan tercapai. Rangkuman 1. Sesampainya di Madinah, Nabi langsung membangun masjid. Masjid ini berfungsi sebagai pusat peribadatan dan pemerintahan. 2. Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah adalah mempersatukan suku Aus dan Khazraj serta mempersaudarakan orang Anśar Madinah dan Muhajirin Mekah. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. pun membuat perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi dan suku-suku yang berada di sekitar Madinah. Berkembangnya dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah menimbulkan kekhawairan orang-orang Quraisy. Karena itu, terjadilah Perang Badar. Peperangan ini terjadi pada 8 Ramaan tahun ke-2 Hijrah. Dengan perlengkapan yang sederhana Nabi dengan 305 orang pasukannya berangkat ke luar Madinah. Kira-kira 120 km dari Madinah, tepatnya di Badar pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy berjumlah antara 900 – orang. Dalam peperangan ini, Nabi dan kaum muslimin berhasil memperoleh kemenangan. Kekalahan dalam perang Badar semakin menimbulkan kebencian Quraisy kepada kaum Muslimin. Karena itu, mereka bersumpah akan menuntut balas kekalahan tersebut. Maka, pada tahun ke-3 Hijrah mereka berangkat ke Madinah dengan membawa pasukan berunta, 200 pasukan berkuda, dan 700 orang di antara mereka memakai baju besi. Pasukan ini dipimpin oleh Khalid bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisy ini disambut Nabi Muhammad saw. dengan sekitar pasukan. 3. Pada tahun ke-5 Hijrah, terjadilah Perang Ahzab/Khandaq. Bani Nadir yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikin Quraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan gabungan mereka berkekuatan pasukan. 4. Meskipun Mekah telah ditaklukan, tetapi Bani ¢aqif di °aif dan Bani Hawazin di antara Mekah dan °aif idak mau tunduk. Bahkan, mereka menyerang Mekah dan menuntut bela atas perusakan berhala-berhala. Dengan kekuatan pasukan, Nabi menyambut kedatangan pasukan Bani ¢aqif dan Bani Hawazin. Perang ini dikenal dengan Perang Hunain. 5. Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikui Nabi Muhammad saw.. Perang ini melawan Raja Gasan yang telah membunuh secara sadis utusan yang membawa surat Nabi Muhammad saw. Peperangan ini terjadi di Mu’tah dan Nabi Muhammad saw. datang dengan membawa pasukan. 5Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Perisiwa ini dikenal dengan Fat¥u Makkah penaklukan Mekah. Evaluasi A. Uji Pemahaman Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 1. Sebutkan isi Perjanjian Hudaibiyah! 2. Tuliskan lafa§ a§an! 3. Jelaskan isi khutbah wada’! 4. Jelaskan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabi Muhammad saw. di Madinah! 5. Jelaskan latar belakang terjadinya Perang Tabuk! B. Releksi Berilah tanda checklist  yang sesuai dengan dorongan hai kamu menanggapi pernyataan-pernyataan yang tersedia ! No Pernyataan Kebiasaan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 1 Saat ada orang tua, saudara, atau teman yang sakit, saya segera membesuk. 2 Saat ada teman yang mendapat musibah, saya memberikan nasihat untuk bersabar. 3 Saat ada teman yang mendapat musibah, saya memberikan sumbangan. 64 Saya akif dalam seiap kegiatan kerja baki di sekolah. 5 Saya berusaha mengucapkan salam dan bertegur sapa keika berpapasan dan bertemu teman. 6 Saya berusaha untuk memaakan teman yang mengejek dan berlaku kasar kepada saya. 7 Saya bertutur kata lemah lembut kepada teman. 8 Saya berusaha membantu kesulitan teman. 9 Saya menghormai perbedaan pendapat. 10 Saya menjaga persaudaraan dengan sesama mukmin. 0% found this document useful 0 votes3 views22 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3 views22 pagesMakalah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw Di MadinahJump to Page You are on page 1of 22 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 20 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

meneladani perjuangan dakwah rasulullah di madinah